Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Epidemiolog Sebut Pembatasan Tidak Efektif, Satgas Covid-19 Akan Lakukan Hal Ini Jika Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Gagal Lagi: Sampai Waktu yang Tidak Diprediksi

Safira Dita - Minggu, 24 Januari 2021 | 20:00
 Satgas Covid-19 Akan Lakukan Hal Ini Jika Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Gagal Lagi
Kompas.com

Satgas Covid-19 Akan Lakukan Hal Ini Jika Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Gagal Lagi

GridHITS.id - Satgas Covid-19 tegaskan akan lakukan hal ini jika perpanjangan PPKM Jawa-Bali gagal lagi.

Seperti diketahui bersama jika pemerintah memutuskan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atauPPKMJawa-Bali diperpanjang 2 minggu.

Perpanjangan dilakukanlantaran kurva belum menunjukkan penurunan yang siginifikan atas pemberlakuan PPKM sebelumnya.

Baca Juga:Pemerintah Kembali Terapkan PSBB Jawa-Bali Mulai 11 Januari, Siap-siap Sederet Kegiatan Ini Harus Dibatasi

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa PPKM Jawa-Bali sebelumnya yakni pada 11 Januarihingga 25 Januari gagal.

Ya, PPKM Jawa-Bali dianggap gagal dan tidak efektif menurunkan angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

Terkait kabar PPKM, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman juga menilai jika penerapantersebut tidak efektif untuk menekan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Adanya PPKM juga tidak efektif, karena yang vitalnya 3T tidak optimal," kata Dicky.

"Buktinya banyak sekali contoh antara himbauan dan realisasi dalam kebijakan tidak bersinergi. Misalnya jangan bepergian tetapi ada diskon perjalanan.

Ini adalah bukti yang sudah berkali terlihat, kita tidak ingin klaster tapi ada pilkada dan," tambah Dicky yang dikutip GridHITS dari GridHealth, Minggu (24/01/2021).

Baca Juga:Pengetatan PSBB Jakarta Diterapkan, Gubernur Anies Baswedan Tegaskan Larang Pasien Positif Covid-19 Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Alasannya

Dicky menjelaskan, estimasi terendah kasus harian di Indonesia sudah naik menjadi 50.000 per hari, dan sebelumnya 40.000 per hari.

Dengan penemuan kasus paling tinggi di angka 14.000, nantinya masih ada gap kelemahan deteksi kasus.

Dicky memperingatkan hal ini bisa berbahaya karena akan menyebabkan lonjakan kasus kesakitan dan kematian.

"Gap (selisih) temuan kasus minimal 40 ribu yang bisa kita temukan, kita baru bisa menemukan seperempatnya.

Kalau dibiarkan adalah hal yang sangat serius karena penambahan dari kasus yang tidak terdeteksi akan berpola eksponensial dan meledak," katanya.

Terlepas dari itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito akan lakukan hal ini jika perpanjangan PPKM Jawa-Bali gagal lagi.

Disebutkan oleh Satgas Covid-19, kebijakan perpanjangan PPKM bergantung pada tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan-aturan yang telah ditentukan.

Jika perpanjangan PPKM Jawa-Bali gagallagi, ia menyebut akan terus melakukan pembatasan sampai dengan waktu yang tidak dipredisksi.

"Apabila tidak (disiplin), maka kita akan terus memperpanjang periode pembatasan kegiatan ini terus menerus agar menjadi efektif sampai waktu yang tidak diprediksi," kata Wiku dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang 2 Minggu Karena Kurva Belum Tunjukan Penurunan, Aturan Jam Buka Mall dan Restoran Akan Berubah Seperti Ini

"Kita masih memiliki harapan besar pada intervensi pemberlakuan pembatasan kegiatan ini,"

"Ini baru satu minggu pelaksanaan, dampak dari intervensi baru akan terlihat pada minggu ketiga intervensi dilakukan," sambungnya.

Artikel ini sudah pernah tayang di GridHealth dengan judul: Jika Perpanjangan PPKM Jawa-Bali Gagal Lagi, Satgas: Pembatasan Terus sampai Waktu yang Tidak Diprediksi

Source : Gridhealth

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x