Meski Jadi Pembunuh Nomor 1 di Dunia, Dampak Positif Virus Corona Tak Terbantahkan Pada Penyelamatan 2 Spesies langka ini dari Kepunahan
GridHITS.id - Wabah corona masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia.
Hal itu terjadi karena virus ini sangat menular, sampai saat ini (20/05) menurut situs Worldodometer virus ini sudah menginfeksi 5 juta orang lebih di seluruh dunia.
Angka kematiannya pun cukup tinggi, diperkirakan 325.218 orang.
Baca Juga: Corona Membawa Dampak Positif Bagi Keluarga : Mereka Lebih Bahagia
Di tanah air pun setali tiga uang, penderita positifnya terus merangkak naik dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Tak dapat dipungkiri, virus ini membawa berbagai dampak negatif yang sangat besar.
Salah satunya pada sektor ekonomi, dimana banyak perusahaan gulung tikar akibat kebijakan lockdown, karantina, atau pembatasan sosial lainnya. '
Meski begitu, ternyata virus ini juga berperan dalam menyelamatkan banyak nyawa.
Maksudnya, dampak positif corona ternyata membawa angin segar pada penyelamatan hewan-hewan langka.
Apa sajakah? Berikut di antaranya:
1. Trenggiling
Hingga saat ini, virus corona memang belum diketahui pasti asal usulnya.
Usut punya usut, virus ini tersebar dari makanan ekstrem yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Cina.
Salah satu hewan yang dikonsumsi adalah trenggiling.
Mamalia bersisik yang terancam punah ini pun dianggap sangat lezat, sehingga sering dikonsumsi tidak hanya di Cina, namun di negara lain di Asia Tenggara.
Menurut penelitian, hewan inilah yang membawa virus corona ke manusia, di pusat wabah Wuhan.
Mengetahui hal tersebut, pemerintah Cina pun sontak melarang masyarakatnya untuk mengonsumsi dan memperdagangkan hewan ini demi mengatasi wabah virus corona.
Langkah inilah yang lantas dinilai membantu trenggiling dari kepunahan.
Mengutip dari Asia One, Jeff He, Direktur Cina di Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan pun menyambut baik larangan tersebut.
Pasalnya, hal tersebut menjadi langkah awal untuk melindungi satwa liar.
"Saya memuji larangan itu, Cina memiliki tekad untuk mengubah tradisi ribuan tahun yang sangat tidak pantas bagi masyarakat saat ini.
Saya pikir larangan itu adalah Langkah Pertama yang penting untuk konservasi satwa liar di Cina," jelas Jeff He.
Peter Knights, CEO dari amal WildAid juga mengatakan bahwa larangan Cina untuk menanggulangi populasi trenggiling telah diterima dunia.
"Kami berharap Tiongkok memimpin dunia dalam melarang pasar-pasar ini secara global.
Wabah virus corona harus berfungsi sebagai peringatan bagi manusia untuk melestarikan lebih banyak dari alam, atau menghadapai serangan balik kesehatan dan keuangan," ujar Knights.
Menurut WWF, perdagangan ilegal spesies liar diperkirakan bernilai 15 miliar dollar AS (Rp214 triliun) setiap tahunnya, khususnya pasar Asia.
Dengan adanya larangan mengonsumsi trenggiling dan satwa liar, hal itu secara signifikan akan mengurangi perdagangan internasional dan mendorong keselamatan trenggiling dan hewan liar lain yang sering diselundupkan.
2. PENYU
Untuk menekan penyebaran virus covid-19, hampir semua negara melakukan pembatasan sosial alias social distancing.
Akibatnya, tempat wisata seperti pantai pun sepi, tidak seperti biasanya yang ramai dipadati pengunjung.
Kondisi ini membuat satwa liar di sekitar pantai lebih leluasa bertelur seperti yang dilakukan oleh penyu di India ini yang hampir punah.
Karena pandemi, 475 ribu penyu laut Olive Ridley bertelur di pantai.
Konon, menurut The Mind Unleashed, telurnya mencapai 60 juta.
Sebuah kabar baik bagi penyelamatan spesies ini.
Penyu sendiri sejatinya di ambang kepunahan. Menurut situs national geographic, penyu, spesies yang telah ada selama lebih dari 100 juta tahun, kini berada di bawah ancaman.
Enam dari tujuh spesies penyu di seluruh dunia sekarang diklasifikasikan sebagai satwa terancam punah.
Aktivitas manusia kian mendorong penyu semakin dekat dengan kepunahan.
Pada Hari Penyu Sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 Mei setiap tahunnya, aktivis lingkungan dari seluruh dunia menyerukan kampanye untuk perlindungan dan konservasi hewan laut yang lebih baik.
BERIKAN KEBAHAGIAAN PADA HEWAN LAINNYA
Pandemi corona juga memberikan kebahagiaan pada hewan lainnya.
Dikutip dari nakita.id, akibat diberlakukannya karantina wilayah atau lockdown, hewan-hewan liar dapat hidup bebas tanpa gangguan kebisingan dan hiruk pikuk yang dibuat manusia.
Meski hanya sesaat, beberapa hewan liar terlihat beraktivitas dengan bebas, bersantai atau berjalan di tempat-tempat yang biasanya ramai dikunjungi manusia.
Seperti misalnya, singa-singa yang tinggal di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan.
Kawanan kucing besar yang biasanya hanya ditemukan di Kempiana Contractual Park, wilayah yang tak bisa diakses oleh wisatawan, kini justru terlihat di salah satu gerbang pintu masuk taman.
Mereka terlihat asyik tidur siang, bahkan sebagian memanfaatkan jalan beraspal yang sepi.
"Biasanya mereka tidak pernah berada di jalan, apalagi tidur siang di situ," ujar Ike Phaahla, Juru Bicara dari Taman Nasional Kruger seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu, (18/4/2020).
Kendati demikian, Phaahla mengaku bahwa sepinya wisatawan juga berdampak pada turunnya pendapatan.
Pasalnya, kawasan Taman Nasional ini ditutup untuk wisatawan sejak 25 Maret lalu setelah pemerintah Afrika Selatan menyatakan lockdown untuk membatasi penyebaran Covid-19.
Tak hanya hewan di darat, dunia yang tiba-tiba minim aktivitas juga menyebabkan mahluk-mahluk laut lebih percaya diri untuk muncul.
Sebagai contoh, patroli laut berhasil memfilmkan sepasang paus sirip berenang lebih dekat di perairan Taman Nasional Calanques, di sebelah kota pelabuhan Merseille, Perancis yang biasanya ramai.
Baca Juga: Corona Membawa Dampak Positif Bagi Keluarga : Mereka Lebih Bahagia
Penampakan ini dibilang oleh pengawas taman sebagai sesuatu yang amat sangat jarang terjadi.
Menurut Brian Silliman, Profesor Biologi Konservasi Laut, perilaku hewan-hewan tersebut merupakan respons dari tidak adanya gangguan manusia.
"Mereka merespons dengan cepat terhadap tidak adanya gangguan manusia," ujarnya.
Wah, ternyata wabah virus corona membawa dampak positif juga, ya.