GridHITS.id - Pembunuhan berencana dengan racun sianidakini kembali meresahkan.
Di tahun 2016, Indonesia sempatdigegerkan dengan kasus pembunuhan Mirna oleh Jessica menggunakan kopi sianida.
Terulang kembali, bulan Mei lalu sianida kembali menelan korban.
Kali ini salah satu racun berbahaya itu sengaja dibubuhkan ke dalam sate untuk niat jahat.
Kasus sate beracun ini terjadi di Bantul, Yogyakarta yang naasnya menelan korban tak bersalah.
Salah target, seorang anak pengemudi ojek online menjadi korban jiwa dalam pembunuhan berencana tersebut.
Siapa sangka, ternyata sianida selama ini sangat mudah diakses oleh kalangan umum.
Kandungan tersebut salah satunya terdapat pada racun tikus.
Sementara itu kasus pembunuhan berencana juga dapat dikenai pasal 340 KUHP dengan hukuman penjara seumur hidup bahkan hukuman mati atau hukuman dengan waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Kasus tewasnya anak pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, akhirnya terungkap.
Korban tewas setelah menyantap sate beracun yang dikirim oleh seorang wanita.
Sate tersebut awalnya dikirim pelaku melalui ayah korban bernama Bandiman untuk seseorang bernama Tomy di daerah Bantul.
Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengenal identitas pengirimnya.
Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.
Setelah disantap bersama keluarganya, anak dan istri Bandian lalu merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Sang istri berhasil ditolong, sedangkan anaknya tewas akibat makan sate tersebut. Mengandung sianida
Mendapat laporan itu polisi langsung melakukan pendalaman penyelidikan dan bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan DIY untuk memeriksa makanan sate tersebut.
Hasilnya, makanan sate yang disantap korban ternyata terbukti mengandung racun potasium sianida.
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan jenis racun tersebut dapat mudah didapatkan karena dijual secara bebas di pasaran.
Sebab, zat tersebut biasa digunakan untuk racun tikus.
Racun tersebut jika masuk ke dalam tubuh manusia akan menimbulkan gejala mual hingga gagal napas.
“Dalam jumlah yang kecil, sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas,” kata Lipur, Sabtu (1/5/2021).
"Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal."
"Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” katanya. Pelaku ditangkap
Setelah mendapat petunjuk jika tewasnya korban akibat keracunan, polisi kembali melakukan pendalaman penyelidikan untuk memburu pelaku.
Sekitar empat hari setelah kejadian itu, polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku yang mengirim makanan beracun tersebut.
"Diamankan NA (25) warga Majalengka, Jumat (30/4/2021)," kataDir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021).
Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati dengan Tomy, pria yang seharusnya menerima makanan sate tersebut.
Tomy yang awalnya jadi target pelaku tersebut ternyata bukan orang sembarangan.
Sebab, Tomy diketahui anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Meski demikian, pihaknya belum mengetahui motif dari pelaku melakukan tindakan itu.
Sebab, kasus yang ditangani oleh Aipda Tomy selama ini cukup banyak.
Pada Juni lalu, Polres Bantul mengadakan rekonstruksi kasus sate beracun tersebut demi menguatkan sangkaan pembunuhan berencana.
Dalam rekonstruksi itu, terdapat 35 adegan yang diperagakan oleh sang pelaku, Nani Aprilliani Nurjaman (25).
Berikut fakta-fakta yang terjadi saat rekonstruksi:
1. Terungkap Skenario Pembunuhan Berencana
Rekonstruksi diawali dengan adegan tersangka berangkat dari rumahnya menuju sebuah warung makan untuk membeli sate.
Usai membeli sate Nani kemudian menuju tempat kerjanya di salah satu salon, di kawasan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
Di tempat kerjanya inilah tersangka mencampur bumbu sate dengan racun sianida yang sudah dipesan secara online.
2. Ayah Korban Turut Hadir dalam Rekonstruksi
Penyidik juga menghadirkan saksi yaitu ayah korban Bandiman (47).
Ia merupakan pengemudi ojek online yang mengantarkan sate ke target Nani, Tomy.
3. Tukar Motor danPakaian
Nani juga sempat menukar motor dengan temannya usai membeli sate dan bertukar pakaian saat hendak kembali ke tempat kerja.
4. Tomy dan Istri Tak Hadir dalam Rekonstruksi
Target pembunuhan berencana, Tomy, nampak tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut, begitu pula dengan sang istri yang sempat menolak kiriman sate beracun itu.