Follow Us

Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan Meninggal Dunia: Sempat Sembuh dari Covid-19 Tapi Alami Badai Sitokin, Begini Efeknya Pada Tubuh

Aulia Dian Permata - Jumat, 07 Mei 2021 | 10:30
Raditya Oloan dan Joanna Alexandra
Instagram

Raditya Oloan dan Joanna Alexandra

GridHITS.id - Raditya Oloan, suami artis Joanna Alexandra meninggal dunia pada Kamis (6/5/2021).

Radit meninggal setelah sempat dirawat secara intensif di ruang ICU selama beberapa hari.

Ayah empat anak ini menderita penyakit post-covid yang diperparah karena ada komorbid bawaan.

Diketahui sebelumnya,Raditya Oloan sempat dirawat di rumah sakit lantaran positif Covid-19.

Baca Juga: Tak Diketahui Banyak Orang, Ternyata Umi Pipik Sempat Bersiteru dengan Ibunda Ustaz Jefri Al Buchori karena Masalah Ini, Sang Ibu Mertua Sampai Kecewa Berat: 'Kalau Gak Seneng Ngomong!'

Tak hanya Radit, istrinya, Joanna dan anak-anaknya juga dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran karena positif corona.

Tanggal 30 April 2021, hasil swab Radit sudah menunjukkan bahwa dirinya negatif corona.

Namun, kondisi Radit malah menurun hingga kembali masuk ke ruang ICU.

Joanna menyebut Radit harus menjalani CVVH (Continuous Veno-Venous Hemofiltration) karena ginjal yang kurang berfungsi baik.

Radit yang dipindahkan ke ruang ICU RSUP Persahabatan usai dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga mengalami komorbid asma.

"Jadi sekarang suamiku posisinya masih di ICU, dibuat tidur karena memakai ventilator. Kondisinya post-covid dengan komorbid asma," tulis Joanna pada akun @joannaalexandra.

Joanna juga mengatakan bahwa Radit mengalami cytokine storm atau badai sitokin.

Baca Juga: Pernah Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal? Ini Artinya: Tentang Rindu Hingga Penyesalan

Dikutip dari jurnal Acta Medica Indonesia, cytokine storm adalah respons imun yang berlebihan terhadap rangsangan eksternal dimana patogenesisnya kompleks.

Ketika tubuh terinfeksi virus corona, sel darah putih akan secara otomatis memproduksi sitokin.

Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.

Dalam keadaan normal, sitokin hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.

Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Hal inilah yang membuat organ tubuh, terutama paru-paru bisa mengalami peradangan akibat terus melawan sinyal virus.

Sayangnya, peradangan paru-paru bisa terus terjadi walau tubuh sudah dinyatakan negatif dari virus corona.

Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.

Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid atau post-Covid akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Kalahkan Nani Sate Racun dan Jessica Kopi Maut, Ternyata Wanita India Ini Dijuluki 'Ratu Sianida' karena Jadi Pembunuh Berantai Spesialis Racun Sianida

Source : Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular