Sama Buruknya dengan Makanan Manis, Sering Makan Telur Juga Memperbesar Risiko Terkena Diabetes, Ahli Gizi Temukan Hal Mengejutkan
GridHITS.id -Ahli gizi di China temukan hal mengejutkan dimana konsumsi telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Telur adalah makanan favorit di seluruh dunia, biasa dikonsumsi saat sarapan, makan siang, bahkan di malam hari.
Ada banyak cara mengolah telur, mulai digoreng biasa, orak-arik maupun direbus, adalah sarapan paling populer di seluruh dunia.
Sayangnya, studi kesehatan mengungkapkantelur ternyata tidak baik untuk kesehatan.
Sebuah studi mengungkap konsumsi telur juga bisa berisiko memicu diabetes.
Seperti dilansir dari Science Daily, Selasa (17/11/2020), studi baru yang dilakukan para peneliti di University of South Australia menunjukkan bahwa konsumsi telur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Penelitian yang bekerja sama dengan China Medical University dan Qatar University ini merupakan studi longitudinal yang dilakukan dari tahun 1991 hingga 2009.
Studi tersebut adalah yang pertama kalinya menilai bahwa konsumsi telur pada sejumlah besar sampel dari para orang dewasa di China.
Dalam penelitian yang telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition ini menemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi satu atau lebih telur per hari, yakni setara 50 gram, telah meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen.
Prevalensi diabetes di China saat ini melebihi 11 persen, di atas rata-rata global yakni 8,5 persen.
Oleh sebab itu, diabetes telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius.
Penyakit ini juga memberi dampak ekonomi yang signifikan, yakni terhitung 10 persen dari pengeluaran kesehatan global.
Di China, biaya terkait diabetes telah melebihi 109 miliar dollar Amerika.
Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, Dr Ming Li dari UniSA mengatakan meningkatnya diabetes adalah kekhawatiran yang berkembang.
Terutama di China, di mana perubahan pola makan tradisional China berdampak pada kesehatan.
"Diet adalah faktor yang diketahui dan dapat dimodifikasi yang berkontribusi pada munculnya diabetes tipe 2. Jadi penting memahami berbagai faktor makanan yang mungkin memengaruhi peningkatan prevalensi penyakit tersebut," jelas Dr Li.
Hubungan makan telur dan diabetes Dr Li menambahkan selama beberapa dekade terakhir, China telah mengalami transisi nutrisi yang substansial.
Lihat Foto Ilustrasi diabetes. Penderita diabetes di Indonesia berada di peringkat 7 dunia.
Transisi ini ini menyebabkan banyak orang beralih dari pola makan tradisional yang terdiri biji-bijian dan sayuran ke pola makan yang lebih diproses seperti lebih banyak daging, makanan ringan dan makanan padat energi.
"Pada saat yang sama, konsumsi telur juga terus meningkat, dari tahun 1991 hingga 2009, jumlah orang yang makan telur di China hampir dua kali lipat," kata dia.
Lantas, apa hubungan makan telur dengan diabetes?
Baca Juga:Terlena Makan Telur Setiap Hari, Jangan Kaget Kalau Sederet Efek Ini Perlahan Dirasakan Tubuh
Dr Li mengungkapkan hubungan konsumsi telur dan diabetes sering diperdebatkan.
Studi ini menilai bahwa ternyata konsumsi jangka panjang dari telur dan risiko terkena diabetes, dapat ditentukan oleh glukosa darah puasa.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa konsumsi telur jangka panjang yang lebih tinggi (lebih dari 38 gram per hari) meningkatkan risiko diabetes di antara orang dewasa China sekitar 25 persen," jelas Dr Li.
Jika orang dewasa rutin mengonsumsi telur dalam jumlah banyak, lebih dari 50 gram, atau setara lebih dari 1 butir telur per harinya, maka risiko diabetesnya bisa meningkat hingga 60 persen.
Efeknya juga ternyata lebih banyak dirasakan wanita dibandingkan pria.
Kendati demikian, Dr Li tetap menyarankan untuk dilakukan lebih banyak penelitian untuk mendukung studi ini.
Sementara hasil studi terkait makan telur dan diabetes ini baru menyasar pada orang dewasa di China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Kebanyakan Makan Telur, Bisa Picu Diabetes, Kok Bisa?"