Hal ini karena para pedagang sudah melampaui batas waktu operasional warung selama PPKM darurat.
Karif (55), seorang pedagang angkringan di Jalan S Parman mengaku nekat berjualan hingga malam hari karena terdesak kebutuhan ekonomi."Saya sudah kehabisan akal untuk menafkahi keluarga, banyak tanggungan hutang," kata Karif yang dagangannya diborong Rp 300.000.
Baca Juga: 8 Anggota Dishub Dipecat Setelah Nongkrong Saat PPKM, Ini yang Memberatkan Mereka
Meski sempat kaget, ia senang dagangannya diborong, sehingga tidak perlu membuka lapak hingga dini hari seperti biasanya.
PPKM memang membuat pendapatan Karif berkurang drastis dari sekitar Rp 500.000 per malam menjadi kurang dari Rp 300.000.
Hal senada disampaikan penjual lumpia di kompleks Pasar Wage, Nana atau yang dikenal dengan Bu Gendut.
"Alhamdulillah diborong. Hari ini lagi sepi banget karena, tidak boleh makan di tempat, tapi yang beli dibungkus juga sepi," kata Bu Gendut.
Sementara itu, Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Aldino Agus Anggoro mengatakan, sesuai dengan instruksi Kapolresta Kombes Pol M Firman L Hakim untuk melakukan penindakan secara simpatik.Pihak kepolisian harus sadar bahwa semua masyarakat terdampak dengan aturan PPKM darurat dan banyak yang mengalami kesulitan ekonomi.
"PPKM ini adalah supaya mengurangi mobilitas warga. Tetapi juga kami melakukan aksi simpatik, karena mereka para pedagang juga terdampak PPKM ini," kata Aldino.
Tak hanya sampai situ aksi simpatik yang dilakukan oleh tim kepolisian Purwokerto.
Makanan yang telah diborong selanjutnya diberikan kepada warga lain yang terdampak PPKM seperti tukang becak dan lainnya.Baca Juga: Diserbu Netizen Setelah Viral Anak Menteri Justru Bulan Madu ke Jepang Saat Indonesia Sedang PPKM: 'Tidak Percaya dengan Kinerja Bapaknya?'