gue itu baru nemu pdfnya, gue dapet dari temen juga,
gue belom jualan apapun demi Allah, udah gue hapus juga.
Itu pdfnya bisa di edit pake photoshop,
Kalo gue minta tolong buat hapus postingannya bisa ga yak?" tulis MFA melalui direct message Instagram dr. Tirta.
MFA bahkan sempat meminta dr.Tirta meghapus unggahan promosi ‘bisnis’ jual beli surat hasil swab PCR miliknya dalam instagram pribadi dr. Tirta untuk menghilangkan jejak.
“kalo gue minta tolong buat hapus postingannya bisa ga ya?” tulisnya.
Setelah unggahannya viral, MFA membuat beberapa pernyataan permintaan maaf yang diunggah di akun instagramnya.
Salah satunya adalah surat ‘klarifikasi terkait penyalahgunaan dan pencatutan nama klinik Bumame Farmasi dan surat PCR tanpa dilakukan test yang sebenarnya adalah tidak benar dan tidak pernah dikeluarkan oleh klinik Bumame Farmasi.’
Ia juga mengirimkan permintaan maafnya melalui pesan langsung instagram kepada Bumame Farmasi, selaku klinik yang namanya ia gunakan untuk menjalankan 'bisnis' haram ini.
“Atas nama pribadi kepada yth Bumame saya benar2 meminta maaf secara tulus. Apa yg sdh sy perbuat sepenuhnya merugikan Bumame dan akan menjadikan pelajaran berharga buat saya. Usia saya 21 tahun, saya seorang mahasiswa kedokteran semester 7. Mohon pintu maaf dibukakan untuk saya. Saya berjanji saya tdk akan mengulangi perbuatan tidak terpuji spt ini,” tulis MFA.