GridHITS.id - Polisi menemukan beberapa fakta mengejutkan seputar pembunuhan yang dilakukan oleh manusia silver kepada temannya.
Saat ini masyarakat dihebohkan oleh kasus pembunuhan disertai mutilasi di kota Bekasi, Jawa Barat beberapa hari lalu.
Ternyata, pelakuknya adalahseorang remaja penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Keseharian remaha ini bekerja dengan menjadipengamen atau manusia silver di Jakarta Barat ini, akhirnya diamankan polisi.
Disebutkan sebagai yatim piatu sejak usia 10 tahun, A diamankan pihak berwajib saat bermain Play Station (PS) di kediamannya sekitar 01.00 dini hari.
Dikutip dari WartakotaLive.com, Polda Metro Jaya, mengawali penangkapan A bermula dari penemuan potongan tubuh DS di Kalimalang dan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ya, ditemukan dengan kondisi tanpa kepala, tangan kiri dan kedua kaki, Senin (7/12/2020).
Berikut beberapa fakta mengejutkan tentang kasus pembunuhan disertai mutilasi di Bekasi ini:
1. POTONGAN TUBUH DITEMUKAN DI TEMPAT SAMPAH
Petugas kebersihan juga menemukan potongan jasad korban DS, di lokasi pembuangan sampah tak jauh dari lokasi penemuan pertama.
Setelah diamankan pihak berwajib, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal remaja berinisial A nekat melakukan hal tersebut lantaran kesal dengan korban.
2. PELAKU KESAL KARENA DIJADIKAN BUDAK NAFSU
Pelaku ternyata memiliki penyimpangan orientasi seksual.
Ya, sakit hati dijadikan tempat pemuas nafsu bejat berkali-kali, A akhirnya gelap mata.
Tak terima dilecehkan dan disodomi berulang kali, A nekat memutilasi DS (24) yang telah melakukan tindak pelecehan padanya.
3. HASIL PENGGELEDAHAN DI RUMAH PELAKU, POLISI TEMUKAN HAL MENGEJUTKAN
Dikutip dari Kompas.com, Kasubag Humas Polres Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing telah mengkonfirmasi motif tindak mutilasi ini.
Pak RT turut menemukan sesuatu saat masuk ke dalam rumah manusia silver yang mutilasi Donny Saputra (21) di Bekasi.
Pak RT yang turut mendampingi Polisi saat menggeledah, menemukan satu potongan tubuh Donny Saputra yang disembunyikan AYJ (17).
AYJ tinggal seorang di Kampung Pulo Gede, RT 5/11, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Baca Juga:Bukannya Senang, Tahu Istrinya Hamil Pria ini Langsung Rencanakan Pembunuhan, ini Sebabnya!
Setelah ditangkap, Polisi menggeledah rumah AYJ pada Rabu (9/10/2020).
Nurhadi Ketua RW setempat, mengatakan terdapat satu bagian potongan tubuh korban yang disimpan di dalam rumah pelaku AYJ.
"Yang saya tahu dari Pak RT yang ikut periksa ke dalam sama polisi, ada bekas sisa daging apa gitu, dibungkus plastik tiga lapis," kata Nurhadi di lokasi, Kamis (10/12/2020).
Penggeledahan juga disaksikan oleh AYJ yang dijemput di rental PS4 kawasan Kranji.
Polisi meminta AYJ untuk membuka plastik tersebut.
Potongan tubuh itu kemudian dibawa beserta pakaian yang berlumur darah.
4. TEMUKAN SENJATA TAJAM
Selain itu Polisi juga menermukan senjata tajam di rumah AYJ.
"Di dalam ada senjata tajam berupa arit, terus pakaian bekas lap darah," ungkapnya.
Nurhadi juga membenarkan bahwa lantai rumah pelaku dipenuhi cat pylox bewarna silver.
Ia menduga pelaku melakukannya untuk menutupi bekas percikan dan bau darah yang menyengat.
"Iya mungkin menurut dia untuk menghilangkan bau atau jejak barangkali," tuturnya.
5. TETANGGA DENGAR SUARA TAK BISA
Kesaksian tetangga juga bikin merinding.
Pada malam diduga saat terjadi pembunuhan, Emas Jumiati tetangga AYJ mengaku mendengar suara tak biasa pada Minggu (6/12/2020).
Menurut Emas, pelaku memang tinggal seorang diri di rumah tersebut sejak ayah dan ibunya meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Pelaku tinggal di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Emas yang tinggal bersebelahan dengan pelaku mengaku sempat mendengar suara ketukan yang berasal dari dalam rumah pria yang berprofesi sebagai pengamen manusia silver tersebut.
"Saya enggak curiga sama sekali, sempet denger suara duuug..duuug.duug, gitu doang," kata Emas saat diwawancara, Rabu (9/12/2020).
Dia bahkan sempat menanyakan langsung ke pelaku aktivitas apa yang sedang dilakukan hingga menimbulkan suara ketukan.
"Kan dia sempet keluar sebentar, saya tanya lagi ngapain, terus dia jawab lagi masang keramik, oh gitu yauda saya enggak curiga apa-apa," ungkapnya.
6. CIUM AROMA TAK SEDAP
TKP kediaman pelaku mutilasi di Kampung Pulo Gede, RT 05 RW 011, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Minggu sore itu pelaku diketahui sempat keluar rumah untuk membeli minuman, Emas yang memang cukup akrab karena tinggal bersebelahan juga sempat mencium bau sesuatu.
"Saya cium aroma enggak enak aja, terus saya tanya lagi, pelaku jawab bau pilok, dia lagi ngecat barang katanya," tutur Emas.
Baca Juga:Bukannya Senang, Tahu Istrinya Hamil Pria ini Langsung Rencanakan Pembunuhan, ini Sebabnya!
Suara ketukan itu dikatakan Emas, baru dia sadari diduga detik-detik pelaku melakukan perbuatan keji memutilasi korban bernama Donny Saputra (24).
Mungkin karena senjata tajam yang digunakan tumpul, pelaku sempat meminjam batu asahan.
Apalagi saat diketahui pelaku sempat meminjam alat asah pisau kepada tetangga sekitar kediaman.
"Dia sempet minjem asahan, saya tahu dari tetangga waktu pas hari Minggu itu, tapi enggak ada yang curiga sama sekali waktu itu, kayanya pakai golok soalnya dia emang punya," tegas dia.
7. KRONOLOGI PEMBUNUHAN
Polisi mengungkap kronologi kasus mutilasi yang dilakukan AJY (7) terhadap teman dekatnya, Donny Saputra (24).
Korban dan pelaku rupanya sempat berhubungan intim sesama sejenis sebelum pembunuhan itu terjadi.
Saat korban tertidur pulas usai berbuat asusila, barulah pelaku menghabisinya kemudian memotong tubuhnya.
Baca Juga:Viral di Media Sosial, Nikita Mirzani Akhirnya Buka Suara Atas Aksinya Beri Uang pada Driver Ojol
Pembunuhan itu dilakukan oleh pelaku di dalam rumahnya, di Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Aksi keji itu dilakukan AJY lantaran sakit hati karena kerap dilecehkan oleh korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, aksi pencabulan itu terjadi beberapa bulan setelah mengenal korban pada Juni 2020.
Pelaku merupakan salah satu warga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Dalam kesehariannya, pelaku diketahui bekerja sebagai manusia silver dan pengamen.
"Karena pelaku ini bekerja pengamen bertemu (korban) di situ (kendaraan umun). Perkenalan di sana, kemudian ketemu lagi pada Juli 2020 pada saat pelaku ulang tahun," kata Yusri dilansir dari Kompas.com, Kamis (10/11/2020).
Pertemuan keduanya itu terjadi di kontrakan pelaku yang juga menjadi lokasi mutilasi.
Di tempat itu jugalah pelaku dicabuli oleh korban.
Pelaku diimingi dan diberikan uang Rp 100.000 untuk setiap kali melakukan tindakan asusila.
Namun nominal uang yang diterima pelaku dari korban terus berkurang sampai dengan tak diberikan.
"Timbul kapan (pelaku) melakukan (mutilasi) korban ini sudah sejak empat hingga lima kali ditiduri korban dengan dasar pertama kasar dan beberapa kali tidak dibayar," kata Yusri.
Namun kejadian pembunuhan serta mutilasi baru dilakukan pelaku terhadap korban pada Sabtu (5/12/2020) usai jalan bersama.
Pada malam itu, pelaku yang menampung korban menginap di kontrakan kembali dicabuli.
"Korban ini menginap di rumah pelaku. Berdua mereka di situ. Kemudian terjadi asusila lagi. Karena pelaku sakit hati dan merencanakan dari awal mengambil parang dan menusuk korban saat tidur," ucapnya.
Awalnya pelaku menusuk beberapa bagian tubuh korban, namun korban belum tewas.
Akhirnya, pelaku kembali membacok leher korban hingga tewas.
"Karena merasa bingung kemudian pelaku melakukan mutilasi tubuh korban dengan menjadi empat potongan kemudian dibuang di empat tempat," kata Yusri.
Saat itulah korban ditemukan di pinggir kali dengan kondisi tanpa kepala, tangan kiri dan kedua kaki, Senin (7/12/2020).
Beberapa potong pakaian yang diduga milik korban juga ditemukan di sekitar jasadnya.
Tak lama berselang, polisi menemukan potongan tangan kiri di tempat pembuangan sampah yang tak jauh dari lokasi penemuan badan korban.
Kedua potongan tubuh itu pun dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.