5 Fakta Mengejutkan Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Otak Pelaku Masih Berusia 16 tahun dan Punya Kelainan

Rabu, 29 April 2020 | 14:01
Humas Polresta Bandung

Empat pelaku pembunuhan sopir taksi online digiring petugas di Mapolresta Bandung.

5 Fakta Mengejutkan Pembunuhan Taksi Online di Bandung, Pelaku Utama Masih Berusia 15 tahun dan Punya Kelainan

GridHITS.id - Beberapa waktu lalu, masyarakat kota Bandung dihebohkan dengan penemuan mayat di sebuah jurang Pangalengan, Bandung.

Belakangan diketahui, korban adalah driver taksi online yang dibunuh oleh empat orang wanita.

Para pelaku pun tertangkap dan polisi menemukan beberapa fakta mengejutkan tentang pembunuhan ini.

Baca Juga: Bukannya Senang, Tahu Istrinya Hamil Pria ini Langsung Rencanakan Pembunuhan, ini Sebabnya!

Baca Juga: Fakta-fakta Terkait Pembunuhan Bocah 6 Tahun yang Menghebohkan, Dilakukan oleh Remaja Putri Siswa SMP di Jakarta!

Korban pembunuhan itu adalah pria bernamaSamiyo Basuki Riyanto (61), mantan pegawai negeri sipil (PNS) yang ditemukan tewas di hutan Pinus Jalan Raya Banjaran-Pangelangan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Samiyo yang diketahui sebagai sopir taksi online itu ternyata tewas setelah dibunuh oleh empat penumpang wanita dengan menggunakan kunci Inggris.

Keempat pelaku yakni berinisial KAS alias Risma (19), KEZI alias Sella (20), AS alias Riska (21) dan IK (16).

Pembunuhan itu terjadi karena pelaku tak dapat membayar ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta.

Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:

Tribun Jabar/Lutfi AM
Tribun Jabar/Lutfi AM

3 Pelaku pembunuhan, 1 pelaku lainnya tak ditunjukkan karena masih di bawah umur

1. Kronologi kejadian

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, pembunuhan berawal dari tersangka berinisial IK dan S yang berasal dari Jakarta memesan angkutan taksi online.

Baca Juga: Usai Tipu Driver Ojol yang Antar Dirinya dari Purwokerto ke Solo, Penumpang Ini Ditangkap Polisi dalam Keadaan Batuk-batuk

Baca Juga: Terungkap Sosok Wanita yang Bagi-bagi Nasi Gratis kepada Ojol Pakai Mobil Sport Mewah, Kendaraannya Penuh Kerupuk!

IK memesan jasa korban secara offline dengan tujuan Pangalengan dengan harga yang disepakati sebesar Rp 1,7 juta.

Sebelum perjalanan ke Pangalengan, korban dan pelaku menjemput pelaku RK di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang yang keluar di Tol Gate Seroja.

Sesampainya di Pangalengan, para pelaku kemudian menjemput pelaku RM.

Di tengah jalan, korban kemudian menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta.

Saat ditagih, para tersangka ini tak mampu membayar ongkos itu.

"Karena tidak bisa membayar salah satu tersangka sepakat untuk menghabisi korban," ungkap Hendra dalam keterangannya, Selasa (28/4/2020).

2. Korban tewas dipukul dengan kunci Inggris

Masih dikatakan Hendra, para tersangka kemudian mengambil kunci Inggris yang ada di mobil korban dan memukul kepala bagian belakang dan dada korban berkali-kali hingga akhirnya korban tewas di tempat.

"Salah satu tersangka memukulkan sebanyak delapan kali ke arah kepala bagian belakang hingga korban meninggal dunia dan korban di buang ke jurang di Pangalengan," kata Hendra.

Baca Juga: Disebut-sebut Murah Hati, Nikita Mirzani Naik Pitam Saat Rumahnya Dikepung Ojol Untuk Minta Bantuan: Tolong Dong Pak RT

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Nikita Mirzani Akhirnya Buka Suara Atas Aksinya Beri Uang pada Driver Ojol

Hingga jasad korban ditemukan warga di tebing hutan pinus pada Senin 30 Maret 2020.

3. Ditangkap di tempat terpisah

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung AKP Agtha Bhuwana Putra mengatakan, keempat pelaku ini ditangkap di kediaman masing-masing dalam waktu yang berbeda, sejak Jumat (24/4/2020) sampai Minggu (26/4/2020) pagi.

Dikutip dari Kompas TV, Agtha menjelaskan, empat pelaku memiliki peran berbeda-beda dalam melakukan aksi pembunuhan.

Dua pelaku utama yakni Risma berperan membekap dan mencekik korban, IK yang memukul korban dengan kunci inggris.

Sedangkan Riska membantu membuang jenazah korban ke jurang.

Sedangkan Sela mengamankan barang bukti.

"Korban dipukul kepalanya sebanyak delapan kali kemudian akhirnya meninggal," kata Agtha. Setelah dipastikan tewas, korban kemudian dibuang ke jurang. Sedangkan kendaraan milik korban dibawa mereka. "IK (16) otaknya, yang tersangka anak dibawah umur," katanya saat dihubungi Kompas.com.

4. Para pelaku punya kelainan, yaitu penyimpangan seksual

Agtha mengatakan bahwa empat pelaku pembunuh Samiyo merupakan wanita penyuka sesama jenis.

"Iya (wanita penyuka sesama jenis)," katanya.

Baca Juga: Kisah Haru Driver Ojol Lindungi Pesanan Makanan Saat Sekujur Tubuhnya Diguyur Disinfektan, Respons Pemesannya Justru Tak Terduga!

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Nikita Mirzani Akhirnya Buka Suara Atas Aksinya Beri Uang pada Driver Ojol

Keempatnya berkenalan belum lama ini dari sebuah aplikasi kencan.

"Mereka ini punya hubungan spesial sejak tahun 2020, ketemunya di aplikasi lesbian daring, seperti komunitas," ujarnya.

Menurut Agtha, mereka menyewa taksi online tersebut dengan tujuan pertemuan tak lain hanya untuk berkencan.

"Tujuannya ya untuk pacaran," ungkapnya.

5. Terancam 20 tahun penjara

Agtha mengatakan, atas perbuatannya tersangka akan dijerat dengan Pasal 338 Jo Pasal 340 jo Pasal 55 dan atau Pasal 365 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara

"Untuk pelaku di bawah umur akan dikoordinasikan dengan Bapas, untuk penanganan peradilan anak, karena salah satu pelaku masih dibawah umur," kata Agtha.

Baca Juga: Bagikan Kisah Awal Mula Jadi Driver Ojol, Bobby Joseph Akui Pernah Dapat Orderan dari Rekan Selebriti: 'Kaget'

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yakni, satu unit kendaraan roda empat merek Datsun Go warna putih dengan nomor polisi B 1313 KRX, kunci Inggris warna merah, baju warna abu dan jaket sweater warna hitam.

Saat ini polisi masih mengembangkan kasus pembunuhan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta 4 Wanita Bunuh Sopir Taksi Online dengan Kunci Inggris, Berawal dari Tak Bisa Bayar Ongkos"

Editor : Saeful Imam

Sumber : kompas

Baca Lainnya