Adapun beragam vaksin yang sudah dijual bebas dari perusahaan ini, antara lain vaksin hepatitis A dan B, H1N1 (flu babi), H5N1 (flu burung), vaksin gondok, dan vaksin rabies anjing.
Dalam pengembangan vaksin H1N1 pada tahun 2009, Sinovac bisa dikatakan sebagai tonggak pengembangan yang signifikan dari vaksin tersebut.
Untuk vaksin virus corona saat ini sendiri sudah memasuki hingga fase 3 dan rencananya jika berjalan lancar, vaksin tersebut akan mulai diproduksi pada kuartal pertama tahun 2021.
Menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan akan memfasilitasi produksi maksimal hingga 250 juta dosis.
"Jika uji klinis vaksin Covid-19 fase tiga lancar, Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021. Kami mempersiapkan fasilitas produksi kapasitas maksimal 250 juta dosis," jelas Honesti dalam keterangannya yang dilansir Kompas.com (22/7).
Baca Juga: Masih Banyak yang Bingung, Gini Lo Cara Membedakan Tes Rapid Corona dan Tes PCR
Baca Juga: Jangan Panik, Begini Cara Membedakan Pilek dengan Kehilangan Penciuman karena Virus Corona
Selain Indonesia, terdapat negara lain yang juga melakukan uji coba kandidat vaksin virus corona dari perusahaan asal China tersebut, yaitu Brasil dan Bangladesh.