Masih Banyak yang Bingung, Gini Lo Cara Membedakan Tes Rapid Corona dan Tes PCR

Jumat, 04 Desember 2020 | 07:00
Tribun News

Ilustrasi rapid test

GridHITS.id -Sebagai bentuk usaha pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah menyediakan beragam alat untuk mendeteksi virus corona.

Alat pendeteksi virus corona yang paling lazim digunakan oleh masyarakat adalah adalah rapid test dan PCR(Polymerase Chain Reaction) test.

Terus apa perbedaan antara kedua alat tes ini?

Baca Juga: Akhirnya Orang Hebat dari Indonesia Bongkar Kelemahan Virus Corona yang Bisa Membuatnya Tak Berdaya

Baca Juga: Jauh Lebih Tinggi Dari Jumlah Korban Meninggal Covid-19, Bukan Karena Virus, Angka Kematian di Jepang Naik Drastis Gara-gara Hal Mengerikan Ini Selama Pandemi

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan rapid test dipilih pemerintah Indonesia sebagai salah satu cara mencari dengan cepat orang-orang yang berpotensi terinfeksi virus corona, SARS-CoV-2.

Jika ada orang yang terinfeksi Covid-19 dapat diketahui dengan segera.

Harapannya, dapat melakukan tindakan semaksimal mungkin agar jangan sampai orang tersebut berkontak dengan orang lain dan menularkan virus corona itu.

Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh masyarakat, hasil dari proses rapid test masih membutuhkan pembuktian tes laboratorium atau PCR test.

Jenis tes virus corona yang pertama adalah rapid test atau tes cepat.

"Tes jenis ini (dilakukan) dengan mengambil sampel darah untuk mengukur kondisi antibodi di tubuh peserta tes. Sehingga dapat diketahui reaksi tubuh peserta tes untuk melawan virus," kata Wiku melalui siaran daring akun YouTube resmi BNPB, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: Seluruh Rumah Sakit Wajib Patuh, Pemerintah Resmi Tetapkan Biaya Rapid Test Mandiri Sebesar 150 Ribu

Baca Juga: Dirawat 1,5 Bulan Karena Covid-19, Melaney Ricardo Akui Sudah Habiskan Banyak Uang: Pokoknya Jangan Percaya Rapid Test!

Untuk diketahui, dalam pembentukan antibodi dalam tubuh satu individu dan individu lainnya berbeda. Tidak semua akan mengeluarkan antibodi virus yang dimaksud.

Umumnya antibodi dapat ditemukan ketika orang tersebut mengalami sakit.

Sebab, antibodi itu sendiri adalah bentuk reaksi ketahanan tubuh yang berupaya melawan kuman atau organisme jahat yang masuk, termasuk virus corona, SARS-CoV-2.

Bahkan pada kondisi tertentu ada orang yang tidak dapat mengeluarkan antibodi meskipun sudah terinfeksi dan sakit sekalipun.

Ketika seseorang mendapatkan hasil tes negatif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut negatif dari virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19. Tetapi, hanya negatif dari antibodi saja.

Begitupun sebaliknya, jika seseorang mendapatkan hasil tes positif dari rapid test, bukan berarti orang tersebut positif Covid-19, melainkan hanya positif memiliki antibodi saja.

Oleh sebab itulah, hasil dari rapid test masih harus diuji kembali melalui PCR test atau tes PCR untuk mendapatkan kepastian, positif atau negatif dari virus Covid-19.

Jika dibandingkan dengan Rapid Test, PCR memiliki keakuratan yang lebih tinggi untuk mendeteksi virus corona.

Baca Juga: Kecewa Sikap Pj Wali Kota Makasar Pilih Lakukan Rapid Test, IDI: Hasil Rapid Test Positif Maupun Negatif Itu Semua Palsu dan Alat Itu Bukan Rekomendasi

Baca Juga: Makin Ketat Demi Cegah Covid-19, Calon Penumpang Pesawat Wajib Tes Swab dan Bukan Lagi Rapid Test

Tes ini memiliki keakuratan yangg lebih tinggi karenamenyasar langsung pada virus corona, SARS-CoV-2.

Tes PCR ini dianggap sebagai golden standar dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Pada masyarakat umum, tes ini lebih populer dengan nama test swab," ujar dia.

RTPCR mengambil cairan tubuh yang paling banyak mengandung virus.

Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat usap melalui hidung.

Selain dari hidung, sampel cairan tubuh untuk tes ini dapat juga diambil dari dahak.

Baca Juga: Salah Satu Karyawannya Dinyatakan Reaktif, Baim Wong Minta Semua Karyawannya Lakukan Swab Test, Paula Verhoeven Panik Bagikan Hasilnya

Pentingnya melakukan tes swab atau RTPCR disebabkan mungkin saja seseorang dinyatakan negatif Covid-19 saat dilakukan rapid test.

Sebab, daya tahan tubuhnya mungkin saja sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab baru diketahui tubuhnya telah terinfeksi virus corona.

Artikel ini pernah ditulis di IDEAOnline dengan judulPenjelasan Ahli tentang Perbedaan Rapid Tes Corona dengan Tes PCR

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Idea.grid.id