Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ahli Sebut Indonesia Belum Layak Terapkan New Normal karena Syarat Penting Ini Belum Terpenuhi: 'Kita Prihatin'

Riska Yulyana Damayanti - Rabu, 24 Juni 2020 | 13:15
Ilustrasi virus corona menyerang manusia
Pixabay.com/ _freakwave_

Ilustrasi virus corona menyerang manusia

Ahli Sebut Indonesia Belum Layak Terapkan New Normal karena Syarat Penting Ini Belum Terpenuhi: 'Kita Prihatin'

GridHITS.id -Saat ini beberapa pusat perbelanjaan telah dibuka di tengah pandemi Covid-19, termasuk mal di Jakarta.

Namun, pihak pengelola harus tetap menerapkan protokol Covid-19 seperti pengecekan suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker hingga pengaturan jarak dalam mal.

Sisi lain, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa kali menembus lebih dari 1.000 kasus per hari.

Melansir dari Kompas.com,hingga Selasa23 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, ada1.051 kasus baru Covid-19. Hingga kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 47.896.

Baca Juga: WHO Lagi-lagi Kejutkan Warga Dunia dengan Kabar Wabah Virus Corona, Beberkan Mengubah Total Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Disebut Sembuh

Baca Juga: Ahli Sebutkan Virus Corona Semakin Hari Semakin Melemah, Dulu Agresif Seperti Harimau Sekarang Hanya Sekuat Kucing Liar

Apakah sebenarnya Indonesia telah siap menerapkan kehidupan new normal?

Hal tersebut dijawab dan dijelaskan oleh dokter spesialis paru Dr. dr. Erlina Burhanyang videonya diunggah ke kanal YouTubelifestyleOne (21/6/2020).

Dalam tayangan tersebut, mulanya diperlihatkan keadaan malam di Kota Tangerang, Banten yang sudah ramai.

Bahkannampak banyak warga yang duduk-duduk di tepian jalan.

Grafik kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia

Grafik kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia

Melihat hal tersebut Dr Elina mengaku prihatin dan menjelaskan bahwa menurutnya saat ini Indonesia belum bisa menerapkannew normal.

Pasalnya, penambahan kasus setiap harinya masih mengalami peningkatan.

"Barang kali masyarakat itu sudah kembali biasa, buat kita prihatin," ujar Dr. Erlina.

Baca Juga: Nekat Langgar Imbauan Pemerintah, Bayi Baru Lahir Meninggal Dunia karena Covid-19 Usai Tetangganya Lakukan Hal Ini

Baca Juga: Persiapkan Diri Menyambut Dunia yang Kembali Pulih! Dokter Top Italia Klaim Wabah Virus Corona Sudah Melemah Bahkan Bisa Hilang dengan Sendirinya

"Dok kalo peningkatannya trennya seperti ini (masih naik), ini menandakan kalo dari sisi tenaga medis, sudah layak kah kita menuju new normal" Tanya pembawa acara.

"Belum," jawab Erlina.

"Ada syaratnya kan (new normal), dikatakan harus terkendali. Kalo angka (kasus Covid-19) naik terus artinya terkendali tidak? Trus sistem kesehatan harus mencukupi. Kalo (angka) makin naik nggak mencukupi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Erlina menjelaskan bahwa hingga saat ini obat dan vaksin untuk Covid-19 belum juga ditemukan, sehingga ia benar-benar mengajak pada masyarakat untuk menjaga diri dari virus corona.

Pasalnya, menurutnya sifat Covid-19 ini tidak bisa diprediksi jika telah menginfeksi manusia.

Disebutkan, bisa saja hari ini pasien hanya batuk besok sudah sesak napas.

"Sifat virus ini ya unpredictable, bisa saja hari ini hanya nyeri tenggorok besoknya sudah sesak. Sekarang kelainannya sudah cukup luas, tapi pasien tidak merasakan," jelas Erlina.

Ahli kesehatan masayarakat, DR. Hermawan Saputra memberikan masukan bagi masyarakat terkait apa yang bisa dilakukan di tengah pandemi.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Ribuan Rumah Warga di Wajo Terendam Banjir di Tengah Hadapi Serangan Virus Corona, Potretnya Bikin Elus Dada

Baca Juga: Gara-gara Kritik Minimnya Perhatian Pemerintah Daerah Pada Perawat, Kepala Puskesmas ini Dicopot Jabatannya dan Dipindahtugaskan

"Yang bisa kita lakukan, sadar, sabar dan daya tahan. Sadar untuk perilaku hidup bersih dan sehat.Sabar untuk menahan diri, sabar untuk peduli dengan satu sama lain dan sabar terkait ekonomi. Daya tahan itu juga dua, daya tahan secara fisik dan secara ekonomi

Itu makna pelenturan bukan pelonggaran secara terbuka seolah-olah merdeka. New normal belum," tegasHermawan.

Source :YouTube kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x