Gara-gara Kritik Minimnya Perhatian Pemerintah Daerah Pada Perawat, Kepala Puskesmas ini Dicopot Jabatannya dan Dipindahtugaskan

Minggu, 21 Juni 2020 | 15:10
Freepik

Seorang perawat dicopot jabatannya karena curhat ke media

Gara-gara Kritik Minimnya Perhatian Pemerintah Pada Perawat, Kepala Puskesmas ini Dicopot Jabatannya dan Dipindahtugaskan

GridHITS.id- Saat pandemi corona banyak tenaga kesehatan yang berjuang hidup mati demi kesembuhan pasien.

Sayangnya, banyak pemerintah daerah yang minim memberikan perhatian hingga keamanan keselamatan mereka terabaikan.

Celakanya lagi, bila kita mengungkapkan kritik, maka harus siap-siap dicopot dari jabatan, bahkan dipindahtugaskan.

Salah satunya kisah perawat yang juga kepala Puskesmas di sebuah daerah di NTT ini.

Padahal, kinerja para tenaga medis harus diakui karena tak pantang menyerah untuk membasmi pandemi dari Indonesia.

Baca Juga: Cinta Bersemi di Tengah Pandemi, Dua Perawat di Wuhan Terlibat Cinlok dan Menikah Usai 10 Hari Rawat Pasien Bersama

Baca Juga: Perjuangan Perawat Pengurus Pasien Covid-19 yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Ngaku Harus Engap-engapan karena Ini

Pasalnya di tengah isolasi mandiri yang digalakkan pemerintah, para tenaga medis tetap harus berjuang di garda terdepan.

Tak jarang juga tenaga medis yang menceritakan kisahnya selama bertugas melawan covid-19.

Namun, seorang perawat justru dicopot jabatannya usai membagikan cerita ke media.

Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Sosok perawat yang dicopot jabatannya yaitu seorang Kepala UPTD Puskesmas Nangaroro, Kecamatan Nangaroro, Maria Marselina Ngola.

Baca Juga: Geram Lantaran Jadi Otak penolakan Jenazah Perawat yang Terinfeksi Corona, Warga Setempat Lakukan Hal Ini Pada Ketua RT Sewakul

Baca Juga: Diduga Tertular Pasien Umum Tak Jujur atau OTG, 24 Perawat di RSUD di Depok Positif Covid-19, APD Mereka Hanya Masker, Gaun, dan Sarung Tangan

Marselina harus rela melepaskan jabatannya usai mengeluh lantaran minimnya perhatian dari pemerintah terhadap tenaga medis covid-19 di puskesmas Nangaroro.

Marselina menyampaikan keluhannya melalui media massa yang kemudian langsung dicopot jabatannya oleh Bupati Kabupaten Nagekeo, NTT, Yohanes Don Bosco Do.

Secara lantang Don menyatakan akibat curahan hati Marselina tersebut, sang kepala puskesmas juga harus dipindah tugaskan.

Bahkan Don mengaku aksi yang dilakukan Marselina merupakan suatu kesalahan fatal.

"Ini harus menjadi pelajaran. Saya sudah bilang dengan Marselina, akan ambil sikap tegas terhadapnya. Saya copot dan pindahkan. Tetapi, saya tidak lupa. Sebagai pejabat pembina kepagawaian, Marselina lakukan kesalahan fatal," kata Don dalam keterangan kepadaKompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Baca Juga: Bongkar Rahasia Keberhasilan Cina Sembuhkan Pasien Lanjut Usia dari Corona, Seorang Perawat Kirim Surat Terbuka untuk Donald Trump, Dia Berpesan : Hidup di Atas Segalanya

Baca Juga: Lagi-Lagi, 3 Perawat Diusir dari Indekosnya, Ternyata Pemilik Kos Seorang Bidan

Berani menyatakan aksi Marselina sebagai kesalahan fatal lantaran pengakuan tersebut dilakukan secara terbuka.

Don mengatakan, keputusannya mencopot Marselina agar menjadi pelajaran bagi aparatur sipil negara (ASN) lainnya di Kabupaten Nagekeo.

Menurut Don, semua ASN wajib menjalankan tugas dan mengutamakan loyalitas dan integritas.

"Kesalahan fatal perilaku seorang pemimpin. Sangat tidak pantas pemimpin melakukan itu," kata Don.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul "Perkara Curhat ke Media, Seorang Perawat Langsung Dicopot Jabatannya Hingga Dipindah Tugaskan Padahal Hal Menyedihkan yang Diceritakan"

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber Kompas.com, nakita.id