Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Salah Satu Daerah di Indonesia Ini Dapat Cobaan Hewan Ternaknya Mati! Korban Makhluk Gaib?

Cecilia Ardisty - Selasa, 23 Juni 2020 | 18:35
Ilustrasi hewan ternak
freepik

Ilustrasi hewan ternak

Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Salah Satu Daerah di Indonesia Ini Dapat Cobaan Hewan Ternaknya Mati! Korban Makhluk Gaib?

GridHITS.id -Belum selesai dengan pandemi Covid-19, kini salah satu daerah di Indonesia mengalami kejadian misterius.

Kejadian misterius tersebut terjadi di Tapanuli Utara di mana hewan ternak warga mati secara mencurigakan.

Lantas, apa penyebab hewan ternak warga di Tapanuli Utara tersebut mati secara mencurigakan?

Baca Juga: Khawatir Terjadi Kluster Corona Baru karena Beli Hewan Kurban, Para Ahli Sarankan Hal Ini

Baca Juga: Dikenal Sebagai Lelaki Cool dan Pendiam, Ashanty Bongkar Sifat Asli Azriel Hermansyah yang Bisa Marah Meledak-ledak

Puluhan hewan ternak milik warga di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara mati secara misterius.

Darahnya dihisap, sedikit bagian dalam perutnya dimakan, bangkainya dibiarkan begitu saja.

Belum diketahui penyebabnya. Bupati Tapanuli Utara membuat sayembara senilai Rp10 juta bagi yang bisa menangkap 'pelakunya'.

Ketika dihubungi via telepon, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan pada Selasa (23/6/2020) siang menjelaskan, hewan ternak yang mati misterius itu yakni ayam, itik dan babi.

Dia tidak merinci berapa jumlah yang mati. Namun menurutnya, kematian hewan ternak tersebut telah membuat keresahan di masyarakat.

Misteri jejak cakaran di pohon, tapi bukan harimau...

Hewan ternak, bebek mati secara misterius di Tapanuli Utara

Hewan ternak, bebek mati secara misterius di Tapanuli Utara

Pasalnya, kejadian seperti ini baru sekali ini terjadi. Masyarakat tidak memiliki pengalaman menghadapi penyebab kematian misterius hewan ternaknya.

Jika pun sebelum-sebelumnya ada gangguan dari hewan lainnya, hanya sebatas monyet.

Namun demikian, lanjut dia, pasti ada jejaknya. Begitu halnya dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan menghisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Sang Ibu Tiga Kali Gagal Dalam Berumah tangga, Nikita Mirzani Ternyata Kritis Soal Pergaulan Anak Gadisnya Supaya Tak Ditipu Laki-laki Seperti Dirinya

Baca Juga: WHO Lagi-lagi Kejutkan Warga Dunia dengan Kabar Wabah Virus Corona, Beberkan Mengubah Total Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Disebut Sembuh

"Hanya kelihatan jejak cakarannya di pohon, ternak itu hanya dihisap darahnya dan sedikit bagian dalamnya dimakan. Kalau harimau, kan habis dimakan, ini tidak. Ini dagingnya tak dimakan, ceceran darah ada tapi tidak banyak," katanya.

Menurutnya, berdasarkan cerita nenek moyang, kejadian-kejadian serupa disebabkan oleh homang, atau siamang, yang suka mengambil anak kucing untuk dibawa ke dalam hutan.

Namun demikian, yang membuat penasaran, sesuatu yang menyerang ternak warga ini membingungkan karena menghisap darah dan meninggalkan bangkainya.

"Karena itu saat ini, kita bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, TNI dan Polri, serta masyarakat kita lakukan perburuan, setiap hari berburu mencari hewan kalau lah itu hewan," katanya.

Selain melakukan perburuan, tim gabungan itu juga memasang CCTV (camera trap) dan jebakan-jebakan di beberapa titik.

Namun juga belum mendapatkan jawaban yang pasti untuk mengetahui penyebab kematian misterius hewan ternak masyarakat Desa Pohan Tonga.

Masyarakat juga dilibatkan dalam regu berburu untuk membangkitkan rasa kepercayaan dirinya.

Membuat sayembara Untuk menambah semangat dan sekaligus menenangkan masyarakat di lokasi, pihaknya membuat sayembara senilai Rp 10 juta.

Uang tersebut nantinya untuk diberikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap 'pelaku' yang sudah membuat kehebohan di masyarakat tersebut.

"Saya putuskan untuk memberi istilahnya spirit ke orang yang mau mencari. Mereka bisa menenangkan masyarakat, mengantisipasi masyarakat dengan cara berburu. dengan begitu, diharapkan hewan ini bisa ditangkap, mungkin jadi stres atau bagaimana," katanya.

Baca Juga: Terlanjur Serahkan Seluruh Hidup Hingga Rela Berkhianat Pada Suami, Cut Tari Nangis Bombay Saat Ariel Noah Ngotot Tak Mau Akui Perbuatannya

Baca Juga: Peringatan Untuk Masyarakat Seluruh Dunia di Tengah Pandemi Corona, WHO Ungkap Dimulainya Fase Berbahaya dan Indonesia Akan Jadi Pusatnya

Apakah beruang madu pelakunya?

Nikson menambahkan, awalnya pernah menduga yang membuat itu adalah beruang madu.

Namun demikian, dia pun meragukan karena walau pun ada jejak-jejak menyerupai beruang madu seperti yang terjadi di tanah maupun di pohon.

"Tapi sekali lagi, beruang madu kan konsumsi madu, bukan darah atau daging. Ada literatur, yang seperti itu mungkin anjing gila, seperti yang terjadi di Ukraina.

Tapi yang pasti kita sedang mencari tahu," katanya. Dari foto-foto yang beredar, hewan-hewan ternak yang mati di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara itu, kondisinya mengejutkan.

Itik-itik itu terdapat luka di bagian lehernya, ada yang tercabik-cabik, kemudian ternak babi, terdapat luka robek lebar di samping telinganya dan juga di perutnya.

Sementara itu, jejak-jejak juga terlihat di tanah, dan pohon. Jejaknya berupa goresan-goresan. Selain itu, juga ditemukan beberapa helai bulu yang diduga milik hewan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Hewan Ternak Mati Misterius dengan Darah Dihisap, Hadiah Rp 10 Juta bagi yang Tangkap Pelaku"

Source :Kompas.com

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x