Follow Us

Angka Positif Virus Corona di Indonesia Kian Melambung, Jokowi Minta Segera Diadakan Rapid Test, Apa Beda Tes Sebelumnya?

Safira Dita - Jumat, 20 Maret 2020 | 17:00
Jokowi Minta Segera Diadakan Rapid Test Pasca AngkaPositif Virus Corona Kian Melambung
Freepik

Jokowi Minta Segera Diadakan Rapid Test Pasca AngkaPositif Virus Corona Kian Melambung

GridHITS.id - Angka positif virus corona di Indonesia kia melambung, Jokowi minta segera diadakan rapid test.

Seperti diketahui jika kini virus corona tengah menjadi wabah dan pandemi yang turut meresahkan masyarakat.

Terlebih, angka pasien yag positif corona kian melambung tinggi pasca virus tersebut masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pelaksanaan rapid test virus corona untuk mendeteksi Covid-19 secara massal di Indonesia.

Natinya, melalui rapid test diharapkan bisa melakukan deteksi dini atas indikasi awal seseorang menderita Covid-19.

Baca Juga: Hati-hati! Bukannya Tangkal Virus Corona, Hand Sanitizer Racikan Sendiri Justru Bisa Timbulkan Masalah Baru

Baca Juga: Sebelumnya Heboh Tubuhnya Dimasuki Corona, Kini Pengobatan Ningsih Tinampi Ditutup, Ada Apa?

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKln), Prof. DR. Dr. Aryati, MS, Sp.PK(K), mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait rapid test.

Ia mengingatkan, perlu ada kewaspadaan dan ketelitian terhadap tes yang dilakukan karena rapid test ada potensi memunculkan hasil negatif palsu atau hasil positif palsu.

Dr Aryati mengatakan, hasil positif palsu atau false positive bisa muncul karena adanya infeksi virus corona jenis lain di masa lalu.

“Karena (jenis) corona banyak di masa lalu itu, antibodi yang pernah timbul bisa saja terdeteksi,” kata Aryati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/03/2020).

Selain itu, adanya kemungkinan cross reactive atau reaksi silang dengan jenis corona yang lain atau jenis virus yang memiliki kemiripan, bisa menimbulkan adanya false positive.

Source : Kompas.com

Editor : Safira Dita

Baca Lainnya

Latest