Sebelumnya Heboh Tubuhnya Dimasuki Corona, Kini Pengobatan Ningsih Tinampi Ditutup, Ada Apa?
GridHITS.id - Beberapa waktu lalu, Ningsih Tinampi mengaku tubuhnya dimasuki virus corona.
Hal itu terjadi saat mengobati pasiennya, Ningsih mengaku mendapatkan ridho dari malaikat maupun nabi, iamengaku pernah merasakan tanda-tanda virus corona di dalam tubuhnya.
"Akusing ngerasakno(merasakan), seriusiki," tutur Ningsih.
"Aku rasakan corona itu badan terasa tidak nyaman, daging ini rasanya tidak nyaman, badan rasanya kayak meriang tapi tidak meriang, repot rasanya corona, enggak karuan, tenggorokan ini rasanya kering, seakan-akan kita enggak ada liur," tutur Ningsih.
Baca Juga: Ningsih Tinampi Tiba-tiba Menangis Sesenggukan, Singgung Wabah Corona dan Kabah, Ada Apa?
Baca Juga: Lama Tak Ada Kabar, Tiba-tiba Paranormal Ningsih Tinampi Diberitakan Diserang,
Selain merasakan badan tidak enak, Ningsih juga merasakan sakit punggung hingga tenggorokan.
"Terutama di punggung ini rasanya sakit, sakit-sakit badan, badan itu memang panas tapi tidak terlalu panas juga, terus nanti tenggorokan itu agak batuk," tuturnya.
Gejala virus corona juga disertai dengan sesak napas dan mual.
"Nanti dada agak sesak napas, tapitidak sesak napas lebih ke ampek, terus ketambahan agak mual, tidak nyaman, itu yang rasa-rasanya begitu," tutur Ningsih.
Belum usai kontraversinya dimasuki virus corona, kini ia malah mengabarkan tempat praktiknya ditutup.
Ningsih Tinampi mengumumkan mengenai penutupan sementara praktik pengobatan supranatural di Pasuruan, Jawa Timur.
Ningsih Tinampi menjelaskan penutupan praktik pengobatannya tersebut berdasarkan dengan imbauan pemerintah.
Ningsih Tinampi juga menerangkan praktik pengobatannya mulai libur pada tanggal 19 Maret 2020.
"Kami akan libur menunggu menyelesaikan pasien yang terlanjur sudah daftar sekitar 200 orang sampai tanggal 18 Maret. Menunggu habis pasiennya itu, kita akan libur," jelasnya seperti di akun Youtube Ningsih Tinampi yang diunggah pada Minggu (15/3/20).
Selama praktik pengobatannya libur, Ningsih Tinampi mengatakan jika dirinya ada tugas keluar kota.
Terkait dengan penutupan praktik pengobatannya tersebut, Ningsih Tinampi menerangkan dia tidak ingin virus corona makin menyebar luas.
Baca: Hasil Lab Terbaru Balita 3 Tahun di DIY yang Positif Corona, Sempat Dinyatakan Negatif Covid-19
Baca: Afrika Jadi Benua Paling Minim Kasus Virus Corona, Ternyata Inilah Cara Mereka Perangi Covid-19
Ningsih Tinampi berharap dampak virus corona ini tidak menyebar luas.
"Aku dapat tugas keluar kota, juga menghargai pemerintah yang meliburkan karena adanya virus corona, semoga tidak berdampak luas," kata Ningsih.
Ningsih Tinampi juga memberikan pengarahan supaya masyarakat tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.
"Aku menyarankan, kita harus menjaga wudhu kita, menjaga sholat kita, makan yang sehat dan begrizi dan banyak olahraga, kalau bisa minum gingseng, jahe hangat, jus pare," jelasnya.
Ningsih Tinampi mengatakan jika kondisi tubuh sehat, maka virus corona tidak akan masuk.
"Kalau bisa jaga kondisi agar tetap fit, karena itu bisa menghalangi virus corona masuk ke tubuh kita," imbuhnya.
Kemudian, Ningsih Tinampi juga memberikan pernyataan belum bisa memastikan kapan praktik pengobatannya itu buka kembali.
Ningsih Tinampi kemudian berharap semoga praktik pengobatannya bisa dibuka kembali pada awal April 2020.
"Kita tidak tahu bukanya kapan, tapi mudah-mudahan April sudah mulai buka," kata Ningsih.
Terkait dengan pasien yang sudah terdaftar, Ningsih Tinampi menjelaskan jika segala bentuk administrasi dan pengumuman akan diinformasikan melalui media sosial Ningsih Tinampi.
"Jika yang sudah daftar untuk penjadwalan ulang akan kami akan mengumumkan di Youtube dan Instagram," jelasnya.
Meski libur, Ningsih Tinampi mengaku akan tetap mengunggah beberapa video di akun Youtube nya.
"Jika ada video dari Youtube kami, itu video kemarin-kemarin yang belum sempat terunggah, ini harus saya jelaskan nanti dikiranya video baru, padahal kami tutup sementara," tandas Ningsih.
Anjuran agar bekerja di rumah
Sebelumnya, guna mengantisipasi dampak penyebaran virus corona, pemerintah memutuskan aparatur sipil negara (ASN) dapat bekerja di rumah.
Bekerja jarak jauh ini diberlakukan selama dua pekan ke depan.
"Pelaksanaan tugas kedinasan di tempat tinggal sebagaimana dimaksud, dilakukan sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan," jelas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo dalam konferensi pers, Senin (16/3/2020).
Kebijakan bekerja di rumah ini diambil setelah jumlah masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 meningkat cukup tajam.
Baca Juga:Terawangan Wirang Birawa Terkait Corona Bikin Panik, Postingan Instagramnya Banjir Komentar
Ditambah dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjadi salah satu menteri yang dinyatakan positif penyakit ini.
Tjahjo menegaskan, nantinya pimpinan instansi kementerian atau lembaga masing-masing akan membuat kebijakan yang mengatur siapa yang nantinya dapat bekerja di rumah dan siapa yang harus tetap bekerja di kantor.
Setidaknya, ada delapan hal yang harus menjadi pertimbangan dalam pembagian kehadiran, yaitu jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai, peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, domisili pegawai, dan kondisi kesehatan pegawai.
Selanjutnya, kondisi kesehatan keluarga pegawai, baik dalam status pemantauan/diduga/dalam pengawasan/dikonfirmasi terjangkit Covid-19, riwayat perjalanan luar negeri pegawai dalam 14 hari kalender terakhir, riwayat interaksi pegawai pada penderita terkonfirmasi Covid-19 dalam 14 hari kalender terakhir, serta efektivitas pelaksanaan tugas dan pelayanan unit organisasi.
"Pengaturan sistem kerja tersebut agar tetap memperhatikan dan tidak mengganggu kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya.
Tak hanya itu saja, selama pelaksanaan tugas di rumah, pejabat pembina kepegawaian juga harus memastikan terdapat minimal dua level pejabat struktural tertinggi untuk tetap melaksanakan tugasnya di kantor.
Hal itu supaya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat.
Baca Juga:Baru Saja Membuka Mata, Bayi Baru Lahir ini Langsung Divonis Positif Corona!
Adapun kebijakan ini dilakukan pemerintah akibat wabah virus corona atau penyakit Covid-19 yang juga melanda Indonesia.
Di dunia, penyakit Covid-19 sudah dinyatakan pandemi global.
Tjahjo menerangkan pemerintah mengambil langkah ini untuk mencegah dan meminimalisasi penyebaran virus corona.
Kebijakan ini telah diatur dalam Surat Edaran Menpan RB Nomor 19 Tahun 2020.
Ancaman penyebaran virus corona atau penyakit Covid-19 di Indonesia mulai terasa sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang yang positif terpapar pada 2 Maret 2020.
Menurut Jokowi, ketika itu pasien kasus 01 diduga tertular melalui warga negara Jepang saat kontak dekat dengan warga negara Jepang di Jakarta pada 14 Februari 2020.
Warga negara Jepang itu diketahui mengidap Covid-19 ketika kembali ke Malaysia yang merupakan lokasi tinggalnya.
Sejak saat itu, penyebaran kasus Covid-19 terus terjadi.
HinggaJumat siang (20/3), pemerintah mengumumkan jumlah pasien positif terinfeksi wabah virus corona menjadi309 kasus, 15 orang sembuh dan 25 orang meninggal dunia.