Indonesia Bersiap Resesi Ekonomi, Pakar Finansial Beri Kunci Menghadapi Resesi Ekonomi dengan Tetap Belanja Secara Rutin

Rabu, 23 September 2020 | 10:39
Kompas

Indonesia Bersiap Resesi Ekonomi, Pakar Finansial Beri Kunci Menghadapi Resesi Ekonomi dengan Tetap Belanja Secara Rutin

Indonesia Bersiap Resesi Ekonomi, Pakar Finansial Beri Kunci Menghadapi Resesi Ekonomi dengan Tetap Belanja Secara Rutin

GridHITS.id -Indonesia bersiap resesi ekonomi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi di kuartal III inimemungkinkan Indonesiamengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Keseluruhan pertumbuhan ekonomi akhir tahun menurutnya juga akan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Dengan adanya hal tersebut maka pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV menurutnya juga akan negatif.

Baca Juga:Kabar Gembira Pemerintah Bagikan BST Rp 500 Ribu di Bulan September, Begini Cara Ketahui Apakah Terdaftar Sebagai Penerima Bansos

Baca Juga:Jadi Kabar Gembira di Bulan September Untuk Seluruh Keluarga Indonesia, Pemerintah Janjikan Bansos Rp 500 Ribu per Kepala Keluarga

Instagram/smindrawati

Indonesia Bersiap Resesi Ekonomi, Pakar Finansial Beri Kunci Menghadapi Resesi Ekonomi dengan Tetap Belanja Secara Rutin

Adanya hal tersebut maka tak menutup kemungkinan resesi ekonomi di Indonesia akan segera terjadi.

Sebagai informasi, resesi adalah kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Peneliti Center of Innovation and Digital Economy Indef, Nailul Huda mengatakan dampak yang mungkin saja timbul dari terjadinya resesi ekonomi.

Ia menyebut jika salah satu dampak yang terjadi saat resesi ekonomi adalah meningkatnya jumlah pengangguran.

Banyaknya pengangguran muncul akibat produksi merosot seiring turunnya permintaan agregat masyarakat yang kemudian berdampak pada banyaknya usaha yang tutup maupun gulung tikar.

“Dampak dari resesi bersifat saling terkait dan ada efek bola salju (menggelinding dan membesar),” kata Huda dihubungi Kompas.com Selasa (22/9/2020).

Dampak lanjutan yang kemudian muncul berupa semakin tinggi kredit macet yang disebabkan penghasilan masyarakat menurun, dan kemiskinan akan semakin meningkat.

Melansir dari Kompas.com, pakar finansial Ahmad Gozali menyebutkan masyarakat dapat melakukan sejumlah hal untuk bertahan di tengah resesi ekonomi.

Baca Juga:Kabar Gembira Bansos Rp 600 Ribu Untuk Karyawan Cair, Berikut Skema Penyaluran hingga Solusi Jika Tak Dapat Bantuan Subsidi Gaji

Baca Juga:Gagal Jadi Kabar Gembira Bansos Rp 600 Ribu Untuk Karyawan Ditunda, Menaker: 2,5 Juta Bukan Angka yang Sedikit

Agar bisa bertahan saat terjadi resesi, Gozali menyebut ada beberapakunci menghadapi resesi ekonomi secara umum, yaitu:

1. Melindungi sumber penghasilan

Sebagai karyawan menurut dia sebaiknya tidak agresif pindah pekerjaan dahulu sebelum ada kepastian pekerjaan baru lebih stabil.

"Untuk yang punya usaha, pertimbangkan kembali rencana ekspansi," kata Gozali

2. Miliki dana cadangan

Dia menyampaikan dana cadangan sebaiknya dijaga 3-12 kali pengeluaran bulanan dalam bentuk likuid.

"Artinya, kalau sekarang kurang dari itu, bisa ditambah dengan mengurangi aset risiko tinggi dan menambah likuiditas," kata Gozali.

Dianjurkan untuk menahan pembelanjaan besar, terutama kredit jika sebelumnya ada rencana kredit kendaraan atau rumah, maka perlu dipelajari lagi risikonya.

"Apakah cukup aman untuk melanjutkan rencana tersebut. Jangan terlalu memaksakan, misalnya menggunakan dana cadangan untuk bayar DP (down payment)," kata Gozali

"Intinya dana cadangan menjadi semakin penting, jangan terpakai untuk hal lain dulu. Bahkan kalau bisa ditambah," imbuhnya.

3. Tetap belanja secara rutin

"Karena pembelanjaan konsumtif rumah tangga untuk hal-hal penting di Indonesia justru menjadi salah satu pendorong ekonomi yang dominan," kata Gozali.

Baca Juga:Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu, di Sini Cara Cek Bansos Rp 500 Ribu dari Kemensos dan Ketahui Apakah Sudah Terdaftar

Baca Juga:Jakarta Terapkan PSBB Ketat Namun Tetap Berikan Bansos Bagi UMKM, Anies Baswedan Beri Syarat: Tidak Menaikan Harga Barang

Editor : Safira Dita

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya