Di Saat Banyak Negara Alami Resesi, Ekonomi Indonesia 4 Tahun Lagi Diprediksi Meroket dan Masuk 5 Besar Dunia Menggeser Negara-negara Eropa : Penanganan Covid-19 Sangat Menentukan

Sabtu, 25 Juli 2020 | 20:29
Kompas.com

Rawan PHK dan Kemiskinan Memburuk, Para Ekonom Peringatkan Indonesia Berpotensi Mengalami Resesi Ekonomi

Di Saat Banyak Negara Alami Resesi, Ekonomi Indonesia 4 Tahun Lagi Diprediksi Meroket dan Masuk 5 Besar Dunia Menggeser Negara-negara Eropa : Penanganan Covid-19 Sangat Menentukan

GridHITS.id - Pandemi corona cukup menyedot anggaran negara sehingga bisa sebabkan resesi.

Contoh kasusnya adalah negara jiran Singapura yang mengalami pertumbuhan ekonomi minus pada dua kuartal terakhir.

Kabar baiknya, di saat negara lain alami resesi, ekonomi Indonesia justru berpeluang meroket 4 tahun ke depan, bahkan memggeser negara-negara Eropa.

Baca Juga: Kabar Gembira Kondisi Perekonomian di Tengah Wabah Corona, Morgan Stanley: Indonesia Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat Setelah China

Baca Juga: Gembar-gembor New Normal, Ahli Tarot Ini Ramal Kondisi Ekonomi Indonesia di Masa Depan Jika Benar Diterapkan

Asal tahu saja, banyak negara di dunia yang mengalami resesi karena pandemi corona.

Ekonomi Singapura mengalami resesi parah pada kuartal II 2020 yang PDB-nya terkontraksi hingga 41,2 persen.

Secara year on year (YoY), PDB merosot hingga 12,6 persen.

Pada kuartal sebelumnya Singapura juga mengalami penurunan PDB.

Penyebab utama resesi Singapura adalah penutupan yang cukup lama pada sejumlah sektor bisnis terutama perdagangan akibat mewabahnya pandemi virus corona (Covid-19).

Tak hanya Singapura, negara besar dan kuat di bidang ekonomi juga mengalami hal yang sama, seperti yang dialami Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, dan banyak negara lainnya.

Di saat negara lain berjuang dengan resesi, bagaimana bisa ekonomi Indonesia justru meroket?

Dilansir GridHITS.id dari kompas.com,Tahun 2024, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia.

Namun pencapaian tersebut bergantung pada bagaimana Indonesia berjuang melawan pandemi Covid-19 saat ini.

"Kerja keras Indonesia dalam penanganan Covid-19 pada tahun 2020 akan sangat menentukan pemulihan di tahun-tahun berikutnya,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam siaran pers, Rabu (22/7/2020).

Baca Juga:Sering Dilakukan, Kebiasaan Masker Diturunkan ke Dagu Saat Akan Makan dan Minum Ternyata Bisa Picu Bahaya Besar

Baca Juga:Masyarakat di Daerah Ini Patut Waspada Virus Corona, Berikut Wilayah dengan Rasio Kematian Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Menurut dia, secara umum di tahun 2024 akan terjadi pergeseran susunan perekonomian terbesar di dunia.

Asia akan semakin mendominasi posisi 5 teratas, menggeser posisi beberapa negara Eropa.

Saat ini China dan Jepang menduduki posisi 5 besar.

Sementara Indonesia dan India diprediksi akan menggantikan posisi Inggris dan Jerman pada tahun 2024.

Selain dimulai dari upaya penanganan Covid-19 di tahun 2020, salah satu alasan dibalik pergeseran dominasi ekonomi ini adalah pertumbuhan kelompok kelas menengah di Asia.

"Selain kelas menengah, sisi demografi juga berkontribusi positif pada pergeseran dominasi Asia," jelas dia.

Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), saat China melandai pertumbuhannya seiring populasi penduduknya yang menua, negara-neraga seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia diharapkan bisa menjadi jawara perekonomian Asia dengan motor pertumbuhan berupa meningkatnya angkatan kerja.

Perkiraan susunan ekonomi terbesar di dunia tersebut menggunakan perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi beberapa tahun ke depan, termasuk tahun 2020 serta proses pemulihan ekonomi di tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga:WHO Lagi-lagi Kejutkan Warga Dunia dengan Kabar Wabah Virus Corona, Beberkan Mengubah Total Kriteria Pasien Covid-19 yang Bisa Disebut Sembuh

Baca Juga:Siap-siap Bebas Virus Corona, Indonesia Segera Punya Alat Rapid Test Lokal dengan Harga Dibawah 100 Ribu!

Berdasarkan proyeksi Bank Dunia dan IMF, beberapa negara dengan PDB terbesar di tahun 2020 diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif, seperti AS (-6,1 persen, yoy), Jepang (-6,1 persen, yoy), Jerman (-7,8 persen, yoy), dan Brazil (-8,0 persen, yoy).

Sementara prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 negara-negara Asia juga sangat rendah, bahkan 3 negara diperkirakan tumbuh negatif yaitu Malaysia (-3,1 persen yoy), Thailand (-5,0 persen yoy) dan Filipina (-1,9 persen yoy).

Meskipun lebih baik dari negara Asia lainnya, Indonesia dan China juga tertekan dengan pertumbuhan ekonomi 0 persen (yoy) dan 1 persen (yoy).

"Prediksi ini perlu kita syukuri dan perlakukan sebagai motivasi bagi Indonesia. Kebijakan yang tepat dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional adalah kuncinya," tambah dia.

Dengan demikian, diharapkan dampak krisis dapat diminimalisasi, perekonomian segera bangkit, dan Indonesia dapat terus merealisasikan aspirasinya menjadi perekonomian besar dan maju di dunia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RI Bisa Jadi Negara dengan Ekonomi Terbesar Dunia Ke-5, Ini Syaratnya"

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber kompas, kontan