Panic Buying Landa Malaysia karena Lockdown, Singapura Sampai Ketar-ketir Terancam Resesi

Rabu, 18 Maret 2020 | 19:20
Twitter @mkhairulazri

Masyarakat malaysia beramai-ramai belanja di supermarket jelang Malaysia lockdown

GridHITS.id -Masyarakat negeri jiran Malaysia panik, mereka menyerbu supermarket dan memborong sembako.

Kepanikan ini terjadi karena Malaysia menerapkan lockdown setelah penderita positif corona bertambah banyak.

Untuk mencegah terjadinya korban lebih banyak, negeri itu pun menerapkan lockdown.

Pengumuman lockdown ini disampaikan langsung Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Keputusan melakukan lockdown demi menghentikan penyebaranvirus Corona.

Baca Juga:Belum Habis Kagetnya Saat Baru 1 Bulan Menikah Sudah Hamil 7 Minggu, Sekarang Vanessa Angel Diciduk Terkait Narkoba

Baca Juga:Sebelum Ditangkap karena Narkoba, Vanessa Angel Sempat Janji Bagi-Bagi Jutaan Rupiah untuk Followersnya, Untuk Apa?

Lockdown ini dilakukan selama dua minggu sejak 18-31 Maret 2020.

Malaysia akan menutup semua bisnis kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Sama seperti di Indonesia, pengumuman lockdown ini membuat warga panik dan langsung menyerbu supermarket.

Imbasnya bahkan terasa sampai di supermarket di Singapura.

Panic Buying di Malaysia

Dilansir dari Malaysia Mail, Rabu (18/3/2020), situasi lockdown membuat warga Malaysia panik dan memborong kebutuhan pokok di supermarket-supermarket di Negeri Jiran itu.

Gambar dan video yang diunggah di media sosial memperlihatkan supermarket dan toko-toko dipenuhi antrean yang mengular.

Masyarakat yang memadati supermarket tampak memenuhi troli belanja hingga penuh. Beberapa rak di supermarket juga terlihat sudah kosong.

Seorang pengguna Twitter dengan akun @Mkhairulazri memposting foto-foto orang yang panik di Tesco yang berlokasi di Cheras, Selangor.

Malaymail.com
Panic buying di Malaysia

Baca Juga:Putri dan Menantunya Ditangkap Polisi Terkait Narkoba, Reaksi Ayah Vanessa Angel Jadi Sorotan, Ada Apa?

Baca Juga:Tak Kapok Meski Pernah Dipenjara, Vanessa Angel Ditangkap Terkait Narkoba Saat Bersama Bibi Ardiansyah, Polisi: 'Iya, Benar'

"Sepertinya orang-orang membeli bahan-bahan makanan karena Covid-19. Terlihat antrean panjang di semua konter," tulis Khairul Azri.

Sementara itu lewat akun Twitter resminya, Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Malaysia atau KPDNHEP mengimbau masyarakat agar tak panik dengan berita palsu atau hoax terkait virus corona.

"Berita dan pesan yang kaitannya dengan saran Departemen Kesehatan yang mendesak masyarakat untuk membeli bahan makanan adalah berita palsu," tulis KPDNHEP.

Sejumlah perusahaan jaringan supermarket juga meminta masyarakat agar tak panik dengan membeli barang-barang kebutuhan pokok lantaran stoknya saat ini masih mencukupi.

KOMPAS.com/ ERICSSEN
Lebih Parah dari Indonesia, Warga Malaysia Panik dan Serbu Supermarket Setelah Lockdown! Supermarket Singapura Sampai Kena Dampaknya!

Singapura Terdampak

Langkah lockdown yang diambil pemerintah Malaysia membuat ekonomi tetangganya Singapura ikut terdampak.

Ini karena banyak pasokan barang dan pekerja di negara itu datang dari Malaysia.

Baca Juga:Terawangan Wirang Birawa Terkait Corona Bikin Panik, Postingan Instagramnya Banjir Komentar

Baca Juga:Kabar Buruk Bagi yang Mau Nikah, Resepsi Terancam Diundur Gegara Darurat Corona, Begini Bunyi Aturannya

Melansir Bloomberg, Singapura sangat bergantung pada pekerja dan makanan dari negara tetangganya.

Sedangkan Malaysia sudah mulai bergerak sejak Senin malam untuk melarang semua pengunjung dan mencegah penduduk bepergian ke luar negeri selama dua minggu ke depan.

Hal ini akan mematahkan saluran tenaga kerja utama untuk Singapura.

Maybank Kim Eng Research memperkirakan, ada sekitar 400.000 warga Malaysia yang bekerja dan belajar di Singapura melintasi perbatasan setiap hari.

Potensi pukulan terhadap perekonomian Singapura bisa lebih besar.

"Melarang komuter harian pada dasarnya akan memotong hampir sepersepuluh tenaga kerja Singapura, merugikan industri manufaktur dan jasa," kata Chua Hak Bin, seorang ekonom senior di Maybank di Singapura kepada Bloomberg.

Singapura sudah menghadapi resesi karena gangguan terkait virus pada sektor perdagangan dan pariwisata. Maybank memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,3 persen pada produk domestik bruto (PDB) Singapura pada tahun 2020.

Dengan potensi penurunan yang lebih parah jika penutupan Malaysia berdampak lebih besar pada perekonomian.

"Malaysia dan Singapura masih tergabung dalam tren oleh geografi dan sejarah," kata Chua.

"Lockdown Malaysia, terutama pada perjalanan dan bisnis yang tidak penting, dapat memiliki efek buruk pada perekonomian Singapura," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lockdown, Warga Malaysia yang Panik Serbu Supermark

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul: Lockdown, Warga Malaysia yang Panik Serbu Supermarket

Tag

Editor : Saeful Imam