Follow Us

Fasilitas Pengolahan Stem Cell Kalbe Terima Kunjungan Kemenkes, BPOM, BRIN, dan KPSPS

Saeful Imam - Kamis, 06 Oktober 2022 | 09:41
Fasilitas pengolahan stem cell Kalbe Farma

Fasilitas pengolahan stem cell Kalbe Farma

GridHITS.id - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha, PT Bifarma Adiluhung, menerima kunjungan dari Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel (KPSPS).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat fasilitas pengolahan sel punca (stem cell) Regenic.

“Kegiatan hari ini bersilaturahmi dengan seluruh pihak, baik Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS dan pihak Kalbe Farma.

Mendiskusikan perkembangan penelitian dan aplikasi dari sel punca,” ujar Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel, Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK, di gedung Kalbe Business Innovation Center.

“Kita semua berharap pertemuan ini dapat menumbuhkan kolaborasi yang lebih erat untuk bersama-sama mendukung perkembangan terapi sel punca di Indonesia melalui semangat kerjasama ABGC (Academy, Business, Government, and Community),” tambahnya.

Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady pun menyambut baik kunjungan tersebut.

Direktur PT Bifarma Adiluhung dr. Sandy Qlintang menjelaskan sejarah awal mula berdirinya fasilitas pengolahan sel punca pertama di Indonesia.

“Dimulai pada 1 Desember 2006, dr. Boenjamin Setiawan, PhD menjadi founder dan innovator dalam perkembangan stem cell di Indonesia.

Beliau membangun fasilitas yang disebut Stem Cell and Cancer Institute (SCI) di Pulomas,” tutur dr. Sandy Qlintang.

Pada tahun 2012, di lokasi SCI itulah berdiri fasilitas pertama di Indonesia untuk pengolahan sel punca, Regenic, di bawah PT Bifarma Adiluhung.

Baca Juga: Dukung SDGs, Kalbe Sediakan Akses Air Bersih untuk Masyarakat Wonogiri

Bifarma mendapatkan Ijin Operasional dari Kementerian Kesehatan, dan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM.

Pada tahun 2020, perusahaan ini telah berkembang menjadi industri farmasi yang memiliki fasilitas pengolahan sel punca dan metabolit yang baru dan terbesar di Indonesia yang telah memiliki Ijin Operasional dari Kementerian Kesehatan dan Sertifikasi CPOB dari BPOM.

Produk Regenic memiliki tiga fokus, kata dr. Sandy.

Di antaranya, stem cell autologus (bersumber dari pasien untuk pasien yang sama), stem cell alogenik (dari donor untuk pasien), dan metabolit sel punca (secretome). Kapasitas produksi maksimum untuk stem cell alogenik adalah 80 miliar sel atau setara dosis 1.000 pasien dan 15.000 liter secretome.

“Regenic telah bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, khususnya sebagai pelopor dalam penelitian aplikasi klinis sel punca untuk indikasi osteoarthritis, luka bakar, dan patah tulang,” jelas dr. Sandy.

Regenic juga sering kali tampil di acara ilmiah international.

Salah satunya, Cell and Gene Therapy Asia dan Biologics Contracts Manufacturing Asia untuk meng-update perkembangan terbaru dalam terapi sel dan genetik dunia.

Pada tahun 2021, Regenic bekerja sama dengan tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Sardjito, dan RS Hasan Sadikin untuk uji klinis sel punca pada pasien Covid-19 gejala berat, dengan dana hibah dari Ristek-BRIN dan dibawah pengawasan BPOM.

Saat ini, Regenic juga secara resmi bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, diantaranya RSUP dr. Sardjito dan RSJP Harapan Kita untuk aplikasi klinis sel punca bagi pasien penderita cedera tulang belakang dan jantung.

Baca Juga: Komitmen Turunkan Stunting, Kalbe Latih Kader Puskesmas di Tangerang

Editor : Hits

Baca Lainnya



>

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular