GridHITS.id -PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerja sama dengan CGBio Korea, meluncurkan Novosis. Produk inovatif pertama di Indonesia ini merupakan kombinasi bonegraft sintetik dan growth factor rhBMP-2 (recombinant human Bone Morphogenetic Protein-2) untuk penanganan fraktur atau patah tulang.
Kombinasi “dual action” bonegraft sebagai bahan pengisi tulang dan rhBMP yang berfungsi meningkatkan stimulasi tulang telah teruji secara klinis memberikan manfaat dan hasil yang memuaskan.
Baik dari segi durasi operasi, maupun proses pemulihan tulang pasien, dengan resiko alergi dan nyeri paska operasi yang minimal.
Tentunya hal ini akan membantu dokter yang merawat dan berpengaruh pada kualitas hidup pasien yang bersangkutan.
Menurut Ketua Stem Cell and Tissue Enginering Cluster IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT. (K), pengalaman secara klinis menunjukkan bahwa dengan Novosis tindakan operasi menjadi lebih cepat, cukup di satu lokasi pembedahan.
“Bone morphogenetic protein (BMP) merupakan protein yang berperan penting dalam pembentukan dan regenerasi dari tulang dan tulang rawan.
Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sendiri, sudah banyak penelitian yang memanfaatkan BMP-II dalam perannya sebagai agen osteoinduktif,” ujar Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT. (K).
“Pemanfaatkan BMP-II sebagai agen osteoinduktif terbukti aman dan mampu memungkinkan durasi pembedahan yang lebih cepat, rendah resiko komplikasi ataupun donor-site morbidity, serta efektif dalam mentatalaksana patah tulang dan defek tulang kritis,” jelasnya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2018, di Indonesia tercatat angka kejadian fraktur sebanyak 5,5 persen, yang bisa disebabkan dari trauma, tekanan maupun kelainan patologis seperti osteoporosis.
Baca Juga:Obat Herbal Panas Dalam Paling Ampuh Ini Ada di Rumah, Apa Saja?
“Dengan kejadian fraktur yang cukup tinggi di Indonesia, maka perlu diberikan tindakan dan terapi yang tepat agar bisa mempercepat penyambungan tulang yg patah.
Pada tindakan operasi juga dibutuhkan bonegraft (pengganti tulang yang hilang) yang biasa disebut cangkok tulang,” imbuh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT.