GridHITS.id -PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melakukan upaya percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia (SSGBI), angka stunting di Indonesiasebanyak 27,67 persen pada tahun 2019.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menargetkan prevalensi stunting di Indonesia berada di bawah 14 persen pada tahun 2024.
“Stunting adalah kondisi adanya ganguan tumbuh kembang pada anak yang ditandai pada tinggi badan usia lebih dari 2 tahun tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Atau berada di bawah pita hijau pada kurva perbandingan tinggi badan dengan umur,” ujar Head of Kalbe Nutritionals Research Center PT Kalbe Farma Tbk, dr. Iwan Surjadi Handoko, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk.
“Stunting terjadi karena adanya kekurangan nutrisi yang berulang atau berkepanjangan.
Sehingga disebut dengan sindrom atau kumpulan gejala, bukan penyakit,” tambahnya.
Penyebab utamanya, kata dr. Iwan, malnutrisi pada bayi bisa terjadi sejak dalam masa kandungan.
Dalam hal ini, sang ibu mengalami kekurangan gizi atau asupan nutrisi.
Pola makan tidak baik mengakibatkan ibu sering sakit flu, batuk, diare, sehingga penyerapan ibu untuk janin kurang baik.
Isu stunting menjadi fokus Kalbe Farma, dengan inisiatif keberlanjutan, yang termasuk dalam tagline Kalbe, yakni Bersama Sehatkan Bangsa.
Baca Juga: Cegah Stunting pada Anak Demi Masa Depan Bangsa yang Gemilang