Fahmi menjelaskan, kejadian dugaan penyekapan bermula pada Februari 2021.
Di mana kala itu Leman disebut tidak pulang ke rumah hampir satu bulan.
"Berawal tanggal 11 Februari, suaminya dibawa terus nggak pulang-pulang sampai hampir 6 Maret," tuturnya.
Dari laporan itu, Nindy Ayunda diduga sebagai otak dari penyekapan suami Rini.
Berbagai bukti penguat pun telah disampaikan pada pihak penyidik.
"Berdasarkan bukti yang ada, saksi-saksinya juga kita sebutkan," terang Fahmi.
Fahmi menegaskan, laporannya hanya untuk mencari keadilan untuk istri mantan sopir Nindy Ayunda.
Menurutnya, Leman tak seharusnya mendapat perlakuan tersebut dan tidak diperbolehkan pulang.
Merasa khawatir, Rini melaporkan Nindy Ayunda atas dugaan penyekapan dan penculikan.
Dikarenakan suaminya yang dikira hilang ternyata berada di suatu tempat.
"Kita cuma minta keadilan aja supaya tidak ada lagi kejadian seperti ini.