Follow Us

Pelajaran Buat Semua, Jasad Korban Virus Corona Dibedah, Seorang Ahli Syok Temukan Fakta di Luar Nalar

Hanifa Qurrota A'yun - Selasa, 06 Juli 2021 | 17:30
Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021. Varian baru corona India sudah masuk Tangerang Selatan.
Narinder NANU / AFP

Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021. Varian baru corona India sudah masuk Tangerang Selatan.

Wabah ini telah menyebabkan sekitar 74.000 orang terinfeksi dan lebih dari 2.000 orang meninggal, sementara yang disembuhkan sekitar 16.000 orang.

Lebih dari 25 negara telah melaporkan infeksi virus corona, dan memicu kekhawatiran bahwa wabah tersebut oleh WHO digolongkan sebagai darurat global.Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam The Lancet oleh para spesialis dari University of Edinburgh pada 7 Februari berpendapat bahwa, tentang penggunaan kortikosteroid.Suatu kelas hormon steroid banyak digunakan selama wabah SARS dan MERS dan telah dicoba pada pasien virus corona baru.Studi pengamatan menyarankan penggunaannya untuk mengurangi peradangan dapat menyebabkan komplikasi termasuk diabetes, kematian jaringan tulang dan penundaan pengangkatan virus.Lima ilmuwan China yang dipimpin oleh Lianhan Shang dari Universitas Pengobatan China Beijing, menerbitkan tanggapan terhadap penelitian yang mendorong penggunaaan kortikosteroid dalam kasus tertentu.

Baca Juga: Pasokan Semakin Menipis, Satgas Covid-19: 'Jangan Borong Tabung Oksigen'Tanggapan ini mengakui risiko penggunaan kortiskosteroid dosis tinggi pada pasien virus corona, termasuk potensi infeksi lainnya.Tapi mungkin dibenarkan untuk pasien yang sakit kritis dengan peradangan yang signifiasinnya terletak di paru-paru mereka.

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Jasad Korban Virus Corona Dibedah, Seorang Ahli Syok Temukan Fakta di Luar Nalar

Source : Grid.ID

Editor : Hits

Baca Lainnya

Latest