“Sampai saat ini cara penularan (varian Delta) belum berubah, tetap lewat mata, mulut, dan hidung,” jelas Tonang dikutip dari Kompas.com.
Dr. Tonang mengungkapkan bahwa kita bisa belajar dari tsunami Covid-19 yang sempat menyerang India beberapa waktu terakhir.
Menurut dr. Tonang, faktor yang berhasil menekan lonjakan kasus adalah pengetatan lagi protokol kesehatan dan meminimalkan kerumunan melalui penerapan lockdown.
“Hal itu didukung dengan penguatan jumlah testing sangat berlipat dari standar minimal dan Identifikasi kasus cepat, diikuti tindak lanjutnya,” analisis dia.
Masyarakat dihimbau harus selalu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena protokol itu, maka kesempatan virus masuk ke tubuh manusia semakin kecil.
“Mau apapun mutasi virusnya, apapun variannya, yang penting adalah tidak masuk ke tubuh kita. Protokol kesehatan itu kunci utamanya. Hati-hati dan waspada,” tutur dia.
Semakin lengkap paket protokol kesehatan yang dilakukan, maka kian kecil pula peluang virus bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Vaksinasi juga tetap memegang peranan penting soal menekan kasus Covid-19.
dr. Tonang menegaskan, masyarakat yang memenuhi persyaratan tentu tetap butuh vaksinasi karena tidak mungkin protokol kesehatan diberlakukan secara ketat dalam jangka lama.
“Maka perlu vaksinasi agar saatnya nanti kombinasi keduanya mampu menekan benar penyebaran virus,” jelasnya.
Namun, karena saat ini, proses vaksinasi Covid-19 belum bisa dilakukan secara maksimal, maka penerapan protokol kesehatan dengan tepat masih menjadi kunci menjaga kesehatan diri dan orang di sekitar.