Banyak Tudingan Rumah Sakit Sengaja Meng-COVID-kan Pasien, Begini Tanggapan Tegas Perhimpunan RS Indonesia

Minggu, 20 Juni 2021 | 20:00
Pixabay.com

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat

GridHITS.id -Kasus corona di Indonesia akhir-akhir ini kembali mengalami peningkatan pesat hingga tembus angka pertambahan kasus di atas 12.000 per hari.

Hal ini sangat mengkhawatirkan dan tentu menimbulkan kecemasan luar biasa pada masyarakat.

Apalagi di beberapa daerah zona merah seperti Bandung dan DKI Jakarta, tingkat ketersediaan kamar di berbagai rumah sakit mulai menipis.

Wisma Atlit Jakarta yang kini beralih fungsi sebagai rumah sakit darurat Covid-19 juga sudah dipenuhi oleh pasien hingga masih banyak pasien yang mengantri kamar di sana.

Lonjakan kasus Covid-19 yang kembali menanjak ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Bahkan, ramai di berbagai media sosial soal tudingan bahwa rumah sakit sengaja memberi diagnosis palsu pasien menjadi positif Covid-19 atau meng-covid-kan pasien.

Tak ingin isu itu menjadi bola liar yang memojokkan para tenaga kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) pun buka suara.

Baca Juga: Banyak Orang Baru Tahu, Ini Gejala Corona Baru Varian Delta dari India

PERSI meluruskan bahwa setiap rumah sakit memiliki prosedur yang panjang untuk pemeriksaan Covid-19 sehingga memalsukan diagnosis bukan hal yang mudah dilakukan.

"Ada aturan yang kuat, ketat sekali pasien itu ditentukan diagnosa sebagai pasien Covid-19. Rumah sakit harus melampirkan dokumen pendukung yang banyak sekali untuk menyampaikan bahwa ini Covid-19," ucap Sekjen Persi Lia Partakusuma dalam konferensi pers virtual.

Lia juga menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya tidak merasa bahwa dia sengaja didiagnosa Covid-19.

"Jadi masyarakat jangan juga merasa, 'Oh kalau memang diagnosa Covid itu akan diklaim rumah sakit bahwa ini Covid', itu belum tentu," jelas Lia lagi.

"Sama-sama kita menaruh kepercayaan bahwa dokter akan mengobati sesuai kondisi pasien," lanjutnya.

Lia juga menjelaskan bahwa tidak semua rumah sakit bisa memberikan hasil diagnosis Covid-19 dalam waktu cepat.

Baca Juga: Niat Baik Menjenguk Tetangga Sakit, Puluhan Warga Satu RT di Bandung Justru Alami Batuk dan Flu Ternyata Positif Covid-19

Namun, rumah sakit besar dengan fasilitas laboraturium lengkap memang bisa memberikan hasil diagnostik dalam waktu lebih cepat dibanding rumah sakit yang kecil.

Masyarakat harus memahami proses diagnosa Covid-19 perlu waktu hingga hitungan hari untuk dapat hasil pasti soal positif atau negatif.

Jika hasil tes pertama dan hasil tes kedua berbeda, itu bisa disebabkan infeksi memang baru terdeteksi pada hasil tes kedua.

"Istilah meng-covid-kan pasien itu kalau pun benar ada dilakukan oleh oknum. Kami sama sekali tidak pernah menginginkan adanya 1 rumah sakit pun yang meng-Covid-kan pasien," tegas Lia lagi.

Oleh karena itu, Lia meminta masyarakat tidak memukul rata semua rumah sakit yang ada.

Saat ini, hampir semua pasien yang harus menjalani perawatan inap di rumah sakit akan dites Covid-19 lebih dulu.

Apalagi jika pasien menunjukkan gejala yang serupa dengan gejala Covid-19, untuk itu semua pasien akan diperlakukan seolah sudah positif Covid-19 demi keamanan pasien lain dan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Usai 2 Anaknya Positif Covid-19, Kini Giliran Hanung Bramantyo Ikut Terpapar Hingga Harus Isolasi Mandiri Bersama Anak-anaknya

Tag

Editor : Ratnaningtyas Winahyu

Sumber persi.or.id