Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 33 orang dewasa dengan obesitas.
Mengonsumsi 6 mg kafein per kilogram berat badan rupanya membuat konsumsi kalori lebih sedikit dibanding yang tidak sama sekali.
Bahkan, dalam jangka panjang, pencinta kopi bisa menjaga kestabilan berat badan mereka setelah berhasil memangkas bobot tubuhnya.
Studi lain yang diikuti oleh 2.600 partisipan memperlihatkan orang yang mengonsumsi minuman kafein seperti kopi punya peluang lebih besar untuk menurunkan berat badan.
Riset yang dilakukan oleh peneliti dari University of Nottinghammelibatkan sembilan sukarelawan memperlihatkan hasil serupa.
Dijelaskan, kalau satu cangkir kopi dapat merangsang 'lemak cokelat' yang berefek pada penurunan berat badan.
Menurut dokter pengobatan obesitas, sel-sel lemak ini berbeda dari sel-sel lemak putih atau lemak biasa yang ada dalam tubuh, karena tubuh menggunakan lemak ini untuk menghasilkan panas.
"Sementara itu, sel-sel lemak tubuh biasa menyimpan energi," kata Dr. Harper.
Jamie Kane, dokter ahli pengobatan internal mengatakan, jaringan lemak coklat juga biasa disebut dengan "lemak bayi".
"Karena menghasilkan panas, lemak coklat juga membakar kalori, berbeda dengan jenis lemak lain yang mungkin berkontribusi pada peradangan, resistensi insulin, dan penambahan berat badan lebih lanjut," kata Dr. Kane.