Baca Juga: Pilot NAM Air Masuk dalam Manifest Sriwijaya Air SJ 182, Sanak Keluarga Masih Tak Percaya dan Menunggu Adanya Keajaiban: 'Kami Masih Berharap'"Mereka membuka posko itu untuk memudahkan mereka bergerak.""Jadi tidak semua ada di atas kapal, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi," tandas Rasman.Pakar Telematika, KRMT Roy Surya, mengatakan sinyal SOS dibuat oleh orang iseng tak bertanggung jawab.
Pasalnya, tulisan di tengah Pulau Laki kerap berganti-ganti.Roy mengungkapkan sekitar enam hari lalu, wilayah Pulau Laki di Google Maps bertuliskan "Tukang Sate".Kemudian berganti "Wahana Anak-anak" dan ramai di TikTok.
Baca Juga: Pencarian Masih Dilakukan, Inilah Jumlah Ganti Rugi untuk Ahli Waris Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 Menurut Undang-undang"Netizen heboh tanda SOS di Pulau Laki via Google Maps, Ini jelas-jelas orang iseng," ujar Roy Suryo, Rabu (20/1/2021), dilansir Tribunnews."Karena enam hari lalu tanda tersebut masih (bertuliskan) 'Tukang Sate', terus ganti 'Wahana Anak2' yang ramai di TikTok," imbuh dia.Diketahui, Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan sekitar Pulau Laki pada Sabtu (9/1/2021).Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini jatuh sekitar pukul 14.20 WIB, empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.Total ada 62 orang yang berada di Sriwijaya Air Sj-182, terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki, Area Jatuhnya Sriwijaya Air: Ada Ketidakakuratan