Eri juga menjelaskan bahwa kebijakan divert yang diambil Lion Air JT 684 dan Garuda GA 504 sudah mempertimbangkan beberapa faktor, seperti visibility atau jarak pandang yang di bawah standar keselamatan penerbangan, serta faktor angin kencang.
“Mengenai cuaca, dunia penerbangan mengacunya ke BMKG.
Kita tidak bisa menilai secara visual.
Data dari BMKG kemudian diteruskan ke ATC maupun pilot untuk selanjutnya diambil keputusan mau landing atau divert,” terang Eri.
Kabarnya, maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 684 rute Jakarta-Pontianak melakukan pendaratan di Bandara Hang Nadim, Batam, pada pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, maskapai Garuda GA 504 rute Jakarta-Pontianak melakukan pendaratan di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang, pada pukul 15.02 WIB.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak degan judul:
Kronologi Garuda GA504 dan Lion Air JT684 Batal Mendarat di Bandara Supadio PNK Akibat Cuaca Ekstrem