Ia menggaris bawahi soal kedamaian.
Salah satu kalimat yang ia garis bawahi membahas soal rasa takut dan cemas jika ada badai dalam kehidupan.
"Keadaan saya menentukan tingkat kedamaian yang saya miliki. Bila situasi kehidupan berjalan baik, di situlah saya merasa damai. Jika badai mengelilingi saya, saya tertekan, cemas, dan lelah sepanjang waktu--kelelahan berasal dari emosi saya.
Saya seperti para murid di tengah badai. Saya takut akan badai, luka dan bingung," begitu sekilas yang tertulis.
Tak sampai di situ, dalam unggahan selanjutnya Gisel masih memperlihatkan soal isi alkitab tersebut.
Ia menggaris bawahi poin nomor 2.
"Yesus mencoba mengajar saya bahwa kedamaian itu sesuatu yang mungkin, tidak peduli badai," itu kalimat yang digaris bawahi oleh Gisel.
Tak sampai di situ Gisel juga menggaris bawahi kalimat soal kedamaian yang lain.
"Badai saya menunjukkan tingkat keyakinan saya. Damai bukan berarti segala sesuatu dalam hidup Anda berjalan dengan baik.
Artinya tetap ada dalam kedamaian saat badai mengguncang hidup Anda," begitu kalimat lain yang digaris bawahi oleh Gisel.