Follow Us

Kerap Jadi Kebiasaan, Menyemprotkan Obat Anti Nyamuk di Rumah Ternyata Bisa Sebarkan Penyakit Kanker Darah ke Semua Anggota Keluarga

Safira Dita - Selasa, 17 November 2020 | 07:00
Menyemprotkan Obat Nyamuk di Rumah Ternyata Bisa Sebarkan Penyakit Kanker Darah
Tribun Solo - Tribunnews.com

Menyemprotkan Obat Nyamuk di Rumah Ternyata Bisa Sebarkan Penyakit Kanker Darah

Gigitan nyamuk dapat membuat si kecil tidak dapat tidur yang dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatannya.

Kondisi tersebut membuat Ibu menyediakan obat serangga baik dalam bentuk spray atau elektrik agar si kecil dapat tidur nyenyak.

Walaupun niatnya untuk menjaga anggota keluarga dari gigitan nyamuk, nyatanya obat serangga adalah pemicu kanker pada anak.

Sebuah studi yang dirilis dalam The Journal of Pediatrics menyatakan, anak-anak yang sering terpapar obat serangga di rumah, mengalami peningkatan risiko terkena kanker.

Para peneliti menganalisa 16 penelitian yang menghubungkan antara penggunaan obat serangga dan penyebab kanker pada anak.

Ditemukan, anak-anak yang sering terpapar obat serangga di ruangannya, 47% lebih mudah terkena leukemia ketimbang mereka yang tidak.

Baca Juga: Sempat Jadi Angin Segar di Tanah Air, Vaksin Covid-19 Dihentikan Karena Punya Efek Samping Parah di Dalamnya

Baca Juga: Kabar Terbaru Usai Vaksin Covid-19 Diumumkan Batal, Menko Luhut Kembali Janjikan Vaksinasi Siap Bulan Depan: Minggu Ketiga Desember

Selain itu, anak-anak juga berpotensi 43% terkena lymphoma. Yang mana keduanya merupakan jenis kanker darah.

“Yang perlu diingat oleh orangtua ialah, setiap obat serangga diciptakan untuk membunuh organisme. Manusia pun termasuk organisme. Sehingga, orangtua sebaiknya tidak menggunakan obat serangga di tempat bermain atau ruang tidur anak,” ungkap penulis studi Chengsheng Lu dari Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston.

Tak hanya itu, dalam sebuah analisis terbaru, peneliti telah mengamati anak-anak yang sering terpapar beragam jenis pestisida, seperti obat serangga, obat penyemprot nyamuk masal, hingga pestisida pada makanan.

Hasilnya, ditemukan 1.200 anak yang terkena kanker akibat hal-hal tersebut.

Source : Nakita.ID

Editor : Hits

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular