Pemilik Golongan Darah O Boleh Bernafas Lega, Studi Terbaru Menyatakan Golongan Darah O Lebih Kebal Melawan Covid-19: Semacam Perlindungan
GridHITS.id -Penelitian terbaru menyatakan jika golongan darah O lebih kebal melawan Covid-19.
Sebenarnya, sudah ada beberapa penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan kasus Covid-19 dan golongan darah.
Penelitian terbaru mengatakan, orang dengan golongan darah O cenderung memiliki risiko lebih rendah tertular virus SARS-Cov-2 dibandingkan dengan golongan darah lain.
Selain itu, orang dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit serius jika mereka sudah terinfeksi.
Temuan ini mirip dengan penelitian yang diterbitkan pada bulan Juni lalu, bahwa orang dengan golongan darah A memiliki risiko 45 persen lebih tinggi tertular Covid-19.
Sebelumnya pada bulan Maret, sebuah penelitian di China menunjukkan, kalau orang dengan golongan darah A lebih rentan terkena virus.
Sementara orang dengan golongan darah O justru mendapatkan perlindungan lebih terhadap virus termasuk Covid-19.
Orang dengan golongan darah O dianggap lebih kebal terhadap Covid-19 dan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menderita sakit parah.
Presentase golongan darah Sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa di antara 7.422 orang yang dites positif Covid-19, hanya 38,4 persen yang bergolongan darah O.
Hasil tersebut menunjukan golongan darah O lebih kebal meskipun di antara sekelompok 2,2 juta orang yang tidak dites.
Sementara itu, 44,4 persen dari golongan darah A dinyatakan positif Covid-19, sedangkan pada populasi Denmark yang lebih luas, golongan darah A mencapai 42,4 persen.
Dalam studi lain, para peneliti di Kanada menemukan bahwa di antara 95 pasien yang sakit kritis karena Covid-19, pasien dengan golongan darah A atau AB sebanyak 84 persen.
Golongan darah A atau AB membutuhkan alat bantu pernapasan, dibandingkan dengan pasien golongan darah O atau B, sebanyak 61 persen.
Studi di Kanada juga menemukan mereka yang bergolongan darah A atau AB memiliki waktu tinggal lebih lama di ICU, rata-rata 13,5 hari.
Hal tersebut berbeda dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O atau B, yang memiliki rata-rata sembilan hari.
"Sebagai seorang dokter, itu ada di benak saya ketika saya melihat pasien dan membuat stratifikasi mereka.
Tetapi dalam hal penanda yang pasti kami membutuhkan penemuan berulang di banyak yurisdiksi yang menunjukkan hal yang sama," kata seorang dokter perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Vancouver dan seorang penulis studi Kanada, Mypinder Sekhon.
"Saya tidak berpikir ini menggantikan faktor risiko keparahan lain seperti usia dan penyakit penyerta (komorbid) dan sebagainya," tambah Sekhon, yang juga asisten profesor klinis di Divisi Pengobatan Perawatan Kritis dan Departemen Kedokteran di Universitas Inggris, Colombia.
"Jika salah satu bergolongan darah A, Anda tidak perlu panik. Dan jika Anda bergolongan darah O, tak berarti Anda bebas pergi ke pub dan bar," katanya lagi.
Kendati demikian, masih butuh lebih banyak penelitian lain untuk membuktikan bahwa golongan darah O lebih kebal Covid-19.
Penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa golongan darah mungkin berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi dan peluang mereka untuk mengalami penyakit parah.
Hanya saja alasan terkait hal ini ini tidak jelas dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatakan apa implikasinya, jika ada bagi pasien.