Dengan demikian, defisit APBN pun diperkirakan bakal melampaui target di dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020, yakni sebesar 6,34 persen.
Resesi ekonomi nasional tentu akan berpengaruh pada keuangan rumah tangga.
Sebab, bukan tidak mungkin banyak perusahaan melakukan perampingan, pemotongan gaji, bahkan pemutusan hubungan kerja.
Selain itu, harga-harga pun untuk komoditi tertentu sangat mungkin akan naik siginifikan.
Tak hanya itu, bunga bank juga akan meroket sehingga menyulitkan bagi perseorang atau perusahaan yang memiliki cicilan utang.
Untuk itu, kita perlu bersiasat dalam mengatur keuangan rumah tangga agar dampak resesi ekonomi dapat diminimalkan, berikut di antaranya:
1. Perbanyak uang tunai dan tabungan
Pemotongan gaji dan kehilangan pekerjaan dapat membuat masyarakat untuk membayar pengeluaran sehari-hari.
Dengan adanya dana darurat, kita bisa tetap membeli kebutuhan Anda saat mencari posisi baru.
Perbanyak tabungan. Pastikan jumlah tabungan kita dapat memenuhi dana cadangan selama 3-6 bulan.