Baca Juga: Bisa Picu Kanker dan Nyeri Tenggorokan! Jangan Sekali-kali Campur Nasi Goreng dengan 3 Bahan ini"Bisa jadi (hoarder) tapi kan kita nggak periksa pasiennya jadi gimana memastikannya?" kata Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020).
Dia menyebut, jika memang seseorang mengidap hoarder maka akan cenderung menyimpan barang tak terpakai.
"Memang penyakit hoarder gitu misalnya bungkus bekas makanan nggak dibuang karena ada dorongan seperti pikiran obsesif untuk simpan bungkus itu dan kalau dilawan meningkat kecemasan dalam diri penderita," jelas dia.Lebih lanjut Dharmawan menyebut apabila yang disimpan bukan sampah akan tetapi barang-barang milik penderita sendiri yang bekas pakai atau masih suka dipakai maka menurutnya belum tentu dia hoarder.
Sementara itu dr. Heriani, SpKJ(K) dari Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI juga mengatakan, pihaknya tidak bisa mendiagnosis apakah itu hoarder atau bukan apabila ia tak bertemu langsung dengan orang tersebut.
“Nggak berani bikin diagnosis kalau nggak ketemu orangnya,” ujar Heriani saat dihubungi Kompas.com Senin (13/7/2020). Meski demikian pihaknya mengkhawatirkan apa yang terjadi pada pemilik kamar tersebut tidak hanya sekedar hoarder.
“Kalau orangnya smart, pekerjaan baik, penyendiri (ini meski diketahui penyendiri dari dulu atau baru saja) lalu tiba-tiba menghilang dan mengabaikan tanggung jawab, nggak bayar kos tanpa berkomunikasi, rasanya bukan 'sekedar' hoarder,” terang dia.
Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabar, Biduan Dangdut Jebolan Ajang Pencarian Bakat Ini Kedapatan Sering Menyayat Tangan Sendiri
Dia lebih mengkhawatirkan apabila si pemilik kamar mungkin mengalami gangguan jiwa lain atau mungkin depresi berat.“Kalau bisa, menghubungi keluarganya deh biar bisa dibantu. Rasanya memang perlu bantuan psikiater,” ujar dia.Enggan berpisah dari benda Menurutnya jika hoarding disorder, maka seharusnya pemilik kamar enggan berpisah dari benda-bendanya.
Heriani menyebut, seseorang yang menyimpan-nyimpan barang atau tidak membuang barang bisa menjadi bagian dari beberapa hal yakni demensia, tapi menurutnya ini tidak terjadi pada usia muda. Kemungkinan lain adalah ada gangguan kognitif atau gangguan perkembangan.
“Tapi ini kan prestasi sekolah dan pekerjaannya bagus,” ujar dia.