Namun karena banyak orang yang tidak selalu membawa inhaler atau roll on, akhirnya Kementan membuat dengan bentuk kalung.
"Kita bentuk kalung, kemudian si aroma terapinya kita (masukkan) dalam kapsul sehingga wanginya lebih tahan lama. Jadi dia (pemakai) bisa langsung hirup (aroma eucalyptus)," ujar Evi.
"Dihirup 15 menit setiap dua jam itu sudah cukup," imbuh Evi.
"Jadi bukan pakai kalung, terus virusnya mati semua di sekeliling kita. Enggak begitu cara kerjanya."
Dengan kalung ini, diharapkan orang tidak lupa untuk membawa eucalyptus.
Bagaimana eucalyptus mencegah virus? Virus dapat menginfeksi tubuh melalui tiga jalur, yakni masuk lewat rongga hidung, mulut, dan mata.
Untuk yang di rongga hidung, virus corona dapat bertahan dua minggu sedangkan untuk rongga mulut lebih cepat, satu minggu.
"Nah, ini kita berupaya, selagi dia masih di rongga hidung dan belum masuk paru-paru, di situlah waktu kita bisa mencegah virus agar tidak turun ke bawah (paru-paru)," kata Evi.
"Makanya kita rekomendasikan dengan menghirup (eucalyptus), sebagai antivirus" jelasnya.