Follow Us

Bak Menantang Maut, Pakar UI Ungkap Bahaya yang Mengancam DKI Jakarta Jika Kebijakan PSBB Dicabut: ‘Kita Belum Sepenuhnya Aman’

Ratnaningtyas Winahyu - Rabu, 03 Juni 2020 | 20:15
Ilustrasi PSBB
Tribunnews.com/Iqbal Firdaus

Ilustrasi PSBB

GridHITS.id – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta akan segera berakhir.

Tepatnya, kebijakan tersebut akan selesai pada esok hari, 4 Juni 2020.

Sebelumnya, saat mengumumkan PSBB jilid tiga ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, kebijakan ini menjadi yang terakhir kali diterapkan.

Baca Juga: Bak Menantang Maut, PSBB Belum Usai Pasar Tanah Abang Justru Kembali Ramai Padahal Masih Pandemi

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan Dalam Menjaga PSBB, Salah Satu Petugas Satpol PP Curhat Pilu: Kita Satpol PP Juga Manusia yang Takut dengan Penyakit

Dengan begitu, Jakarta pun bisa mulai memasuki masa transisi menuju fase normal baru (new normal).

"Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni. Ini akan bisa jadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," kata Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI, Selasa (19/5/2020).

Menanggapi hal tersebut, pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono pun memberi sebuah saran.

Mengutip dari Kompas.com, Pandu menganjurkan Pemprov DKI Jakarta agar melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pasalnya, menurut Pandu, saat ini Jakarta belum benar-benar bebas dari penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

"PSBB harus dilanjutkan. Kita belum sepenuhnya aman," ujar Pandu saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).

Source : Kompas.com

Editor : Ratnaningtyas Winahyu

Baca Lainnya

Latest