Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jawa Timur Alami Lonjakan Tajam Kasus Covid-19, Ahli Bongkar Salah Satu Dugaan Penyebabnya

Riska Yulyana Damayanti - Senin, 01 Juni 2020 | 16:00
Ilustrasi virus corona
Freepik.com

Ilustrasi virus corona

Jawa Timur Alami Lonjakan Tajam Kasus Covid-19, Ahli Bongkar Salah Satu Dugaan Penyebabnya

GridHITS.ID-Hingga tulisan ini dibuat, ada lebih dari 26 ribu kasus Covid-19 di indonesia.

Bukan main, melansir dari Kompas.com, ada 700 penambahan kasus baru Covid-19 pada 31 Mei 2020 pukul 12.00.

Beberapa hari ini, Jawa Timur disebut menjadisalah satu daerah penyumbang kasus baru Covid-19 yang cukup banyak ketimbang daerah lain.

Berdasarkan data dari KawalCOVID19 pada tanggal (31/5/2020) Jawa Timur (Jatim) mencatat penambahan kasus baru sebanyak 244 kasus, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak.

Sebelumnya, tercatat pada tanggal28Mei 2020 penambahan kasus di Jatim sedikit berkurang, namun angkanya masih cukup tinggi, yakni 171 kasus, kemudian angka tersebut kembali naik pada tanggal 30 Mei 2020 menjadi 199 kasus.

Baca Juga: YouTuber Otomotif Ridwan Hanif yang Lelang Sejumlah Mobilnya Untuk Donasi Corona Ternyata Bukan Orang Biasa Hingga Dijuluki Sultan

Baca Juga: Laku Keras di Tengah Pandemi, Ternyata Hand Sanitizer Tak Bisa Melindungi Tangan dari Virus Corona untuk Waktu yang Lama

Daftar jumlah kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia

Daftar jumlah kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia

Bahkan, Jawa Timur menjadi provinsi ke dua yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia setelah DKI Jakarta.

Hingga tulisan ini dibuat, terkonfirmasi ada 7.348 kasus Covid-19 di DKI Jakarta sedangkan di Jawa Timur ada 4.857 kasus.

Mengapa bisa kasus baru di Jawa Timur mengalami lonjakan tajam?

Seorang ahli epidemiologi UI, Pandu Riono menjelaskan bahwa menurutnya ada dua faktor penyabab Jawa Timur mengalami peningkatan kasus yang tajam.

Salah satunya menurutnya karena adanya orang yang mudik.

"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com (31/5/2020).

Baca Juga: Kabar Gembira Kembali Datang, Peneliti Klaim Vaksin Ini 99% Ampuh Bunuh Virus Corona: Cara Pakainya Sangat Mudah!

Baca Juga: Garam Dapur Disebut Bisa Tangkal Virus Corona, Ahli Langsung Ungkap Fakta di Baliknya, Benar Ampuh?

Oleh karena itu, menurutnya Jawa Timur belum pantas untuk melakukan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Jatim belum memenuhi syarat utama dari epidemiologi (untuk melakukan pelonggaran batasan), bahwa penularan belum terkendali," kata Pandu.

Untuk mencapai status terkendali, syarat utama yang harus dipenuhi adalah tren penurunan jumlah kasus yang konsisten selama dua minggu pengamatan.

Pendapat Pandu Riono terkait mudik

Sebelumnya Pandu telah memberikan peringatan kepada masyarakat untuk jangan mudik.

Pasalnya, menurutnya salah satu dampak mudik yakni bisaberpotensi menambah kasus penularan di masyarakat.

"Semuakandari pergerakan manusia. Jadi manusia dibatasi pergerakannya tidak boleh mudik, itu satu cara supaya virus dari kota besar jangan pulang kampung," ujar Pandu kepadaKompas.com, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Bukti Kejamnya Hoaks, Ratusan Nyawa Melayang Akibat Percaya dan Praktikkan Racikan Obat Virus Corona Ini

Baca Juga: Sempat Ramai Diburu, WHO Sebut Penggunaan Masker Justru Bisa Berisiko Menularkan: Perlindungan Palsu Bagi Orang Sehat

Selain mencegah penularan yang lebih masif, hal tersebut juga dilakukan agar tidak membahayakan warga yang tinggal di desa.

"Kalau pulang kampung itu, (virus) menyebar di daerah, kampung-kampung, yang pelayanannya sangat terbatas, menularkan ke orang-orang yang ada di sana," pungkas Pandu.

Source : kompas

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x