Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Baru Saja Berbahagia karena Dikarunia Bayi Cantik, Mona Ratuliu Tiba-tiba Bagikan Kabar Sedih karena Anaknya Alami Gangguan ini : Deg-degan

Saeful Imam - Sabtu, 30 Mei 2020 | 22:50
Meisya kabarkan Mona Ratuliu sudah melahirkan
Instagram/meisya_siregar

Meisya kabarkan Mona Ratuliu sudah melahirkan

Baru Saja Berbahagia karena Dikarunia Bayi Cantik, Mona Ratuliu Tiba-tiba Bagikan Kabar Sedih karena Anaknya Alami Gangguan ini : Deg-degan

GridHITS.id - Beberapa hari lalu, Mona Ratuliu sangat berbahagia karena dikaruniai anak yang sangat cantik.

Persalinanya pun lancar hingga kehadiran buah hati itu menambah kebahagiaan mereka.

Sayangnya, kabar suka menjadi sedih karena si kecil alami gangguan ini.

Baca Juga: Sudah Digosipkan Hamil di Luar Nikah, Kesha Ratuliu Kini Justru Harus Jalani Operasi Tumor Payudara

Baca Juga: Baru Saja Berbahagia karena Dikarunia Bayi Cantik, Mona Ratuliu Tiba-tiba Bagikan Kabar Sedih karena Anaknya Alami Gangguan ini : Deg-degan

Mona Ratuliu baru saja melahiran seorang bayi perempuan cantik.

Namun sayangnya sang bayi Numa mengalami bilirubin tinggi atau bahasa awam bayi berwarna kuning.

Sehingga Monaratuliu harus bolak-balik ke rumah sakit demi si buah hati. Untuk melindungi bayi dari virus corona maka diberi pengaman berupa face shield.

"Musti bolak balik ke RS krn numa bilirubinnya agak tinggi, makanya keliatan kuning tuh. Kadar hormon trigliserin dlm darahnya jg tinggi. Deg2an tiap bawa numa ke RS.

Krn numa nggak bisa pake masker, jadi dibeliin face shield buat baby deh. Untung sekarang face shield buat baby, buat anak, dengan berbagai bentuk udh bertebaran di marketplace, jadi gampang carinya," tulis Monaratuliu, Sabtu (30/5/2020).

Mona Ratuliu anaknya kena bilirubin tinggi

Mona Ratuliu anaknya kena bilirubin tinggi

Bayi Numa anak dari Mona Ratulia mengalami bilurubin tinggi (IG monaratuliu)

Mengutip dari Alodokter, bayi kuning merupakan dampak dari tingginya kadar bilirubin dalam darah bayi.

Bilirubin itu sendiri merupakan zat berwarna kuning yang diproduksi tubuh saat sel darah merah pecah.

Pada dasarnya, tubuh bayi memang lebih banyak memproduksi bilirubin dibandingkan orang dewasa.

Baca Juga:Bukan Duit, Hanya Bermodalkan ini Pria Jakarta Berhasil Tipu Mentah-mentah 80 Janda untuk Berkencan di Hotel

Baca Juga:Pertama Kali Lihat Uang Pecahan Seribu Rupiah, Tasya Farasya Kaget Bukan Kepalang, 'Ini Duit Apa?'

Namun, karena organ hati bayi yang bertugas membuang bilirubin belum dapat bekerja dengan sepenuhnya berkembang, maka bilirubin akan banyak tertumpuk di dalam tubuh hingga akhirnya menimbulkan gejala penyakit kuning.

Kondisi ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya seiring perkembangan fungsi organ hati bayi dalam membuang bilirubin.

Akan tetapi, pada kondisi tertentu, bayi kuning juga dapat menjadi tanda dari suatu masalah kesehatan yang diderita.

Biasanya, kondisi bayi kuning yang patut diwaspadai ini muncul lebih cepat (saat usia bayi di antara 1 – 3 hari) atau justru lebih lambat (saat usianya sudah lebih dari 2 minggu).

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bayi mengalami penyakit kuning:

1. Gangguan organ hati atau saluran empedu, seperti atresia bilier, cystic fibrosis, atau hepatitis.

2. Penyakit infeksi, seperti sepsis, meningitis, dan infeksi virus.

3. Kelainan pada sel darah merah bayi, misalnya anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan inkompatibilitas rhesus.

Baca Juga:Sedikit yang Tahu, Jahe yang Dikenal Berkhasiat Memiliki Efek Samping Tak Teduga ini!

Baca Juga:Bila Ingin Langsing Tapi Sulit, Coba Setiap Pagi Minum Air Jahe Bahkan Cegah Risiko Alzheimer

4. Hipotiroid kongenital.

5. Kekurangan oksigen atau hipoksia.

6. Kekurangan enzim, misalnya pada penyakit G6PD.

7. Kelainan genetik.

8. Efek samping obat-obatan tertentu.

Selain itu, bayi juga akan lebih berisiko mengalami penyakit kuning jika:

- Terlahir prematur atau lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.

- Terlahir dari ibu yang memiliki diabetes gestasional.

- Tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula (bagi bayi yang tidak diberi ASI).

- Terdapat cedera atau memar pada bayi, misalnya ketika mengalami persalinan yang lama atau sulit.

Baca Juga:Tanaman yang Tumbuh di Indonesia Ini Disebut Ampuh Tangkal Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

Baca Juga:Mbah Mijan Sarankan Konsumsi Jahe dan Serai Usai Kabar Baik 48.134 Pasien Berhasil Sembuh dari Virus Corona, Benar Ampuh?

- Pada banyak kasus, kondisi bayi kuning tidaklah berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Dalam waktu tersebut, Bunda hanya perlu memberikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya (8-12 kali sehari).

Namun, jika bayi kuning tak kunjung membaik setelah 2 minggu atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang berbahaya, maka bayi akan membutuhkan penanganan dari dokter dan menjalani rawat inap.

Untuk menangani kondisi bayi kuning, dokter dapat melakukan beberapa metode perawatan berupa:

1. Fototerapi2. Fototerapi adalah metode perawatan bayi kuning yang memanfaatkan paparan cahaya khusus untuk menghancurkan bilirubin dalam tubuh bayi agar mudah dikeluarkan melalui urine atau tinja.

Fototerapi sangat efektif untuk mengobati bayi kuning dengan efek samping yang relatif ringan, seperti ruam atau diare. Saat menjalani fototerapi, bayi akan diberikan pelindung mata agar sinar fototerapi tidak merusak mata bayi.

Pemberian suntikan imunoglobulin (IVIG)

Baca Juga:Apes! Selalu Diam di Rumah dan Rutin Minum Rempah, Pria ini Tetap Terkena Corona Saat Terpaksa Belanja ke Supermarket karena Kehabisan Makanan

Baca Juga:Bukan Jahe atau Kunyit, Paranormal Mbak You Sarankan Warganet Beli Kentang dan Ubi Untuk Perangi Covid-19

Pengobatan ini diberikan jika penyakit kuning yang diderita bayi disebabkan oleh golongan darah yang berbeda antara bayi dan ibu. Bayi yang memiliki golongan darah berbeda dapat membawa antibodi tertentu dari ibu dan membuat produksi bilirubin meningkat.

Pemberian suntikan imunoglobulin bertujuan untuk mengurangi antibodi penyebab tingginya kadar bilirubin tersebut.

Transfusi darah

Apabila kedua metode di atas tidak efektif untuk mengatasi kondisi bayi kuning, maka transfusi darah mungkin akan dilakukan.

Cara ini dilakukan dengan mengambil darah bayi, kemudian menggantinya dengan darah yang cocok dari donor atau bank darah. Prosedur ini biasanya berlangsung selama beberapa jam dan selama itu pula, kondisi bayi akan terus diawasi oleh dokter dan perawat di rumah sakit.

Apabila bayi kuning tidak berbahaya dan bisa dirawat di rumah, dokter mungkin akan menyarankan bayi agar lebih sering disusui dan dijemur di bawah sinar matahari pagi.

Meski kebanyakan kasus bayi kuning tidak berbahaya, Bunda tetap dianjurkan untuk membawa Si Kecil ke dokter anak apabila ia menunjukkan gejala penyakit kuning. Hal ini karena penanganan bayi kuning yang terlambat dapat menyebabkan bayi mengalami komplikasi serius, seperti kerusakan otak akibat penumpukan bilirubin (kernikterus), cerebral palsy, dan gangguan pendengaran.

===

Pasangan selebritas Mona Ratuliu dan Indra Brasco belum mengungkapkan nama anak keempatnya.

Sebelumnya, Mona Ratuliu dan Indra Brasco sempat diketahui masih memikirkan nama untuk putri keempatnya itu.

Di akun media sosialnya, Indra Brasco sempat menuliskan jika nama putri bungsunya itu akan diawali dengan huruf N.

Mona Ratuliu melahirkan

Mona Ratuliu melahirkan

Indra Brasco dan Mona Ratuliu setelah Mona melahirkan anak keempatnya di Brawijaya Woman and Children Hospital, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/5/2020) pukul 20.20 WIB.

Mona Ratuliu melahirkan melalui persalinan caesar. (Instagram @indrabrasco)Dari unggahan Insta Story Mona Ratuliu, Selasa (26/5/2020) siang, diketahui N yang dimaksudkan Indra Brasco adalah Numa.

Numa dilahirkan Mona Ratuliu di Brawijaya Woman and Children Hospital, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/5/2020) pukul 20.20 WIB.

Mona Ratuliu melahirkan Numa ditengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia.

Indra Brasco mengatakan, kondisi Mona Ratuliu semakin sehat setelah melahirkan anak keempatnya seberat 3,4 kg dan panjang tubuh 50 cm.

Mona Ratuliu melahirkan anak keempatnya melalui persalinan caesar.

Tiga hari lalu, Mona Ratuliu dan baby Numa telah diizinkan dokter untuk pulang ke rumah.

Mona Ratuliu melahirkan anak keempat

Mona Ratuliu melahirkan anak keempat

Saat Mona Ratuliu melahirkan anak keempatnya itu, Indra Brasco tidak bisa menemani istrinya di ruang operasi karena wabah virus corona.

"Protokoler rumah sakut membuat saya tidak bisa menemani lahiran. Mona Ratuliu sama dokternya saja (saat melahirkan)," kata Indra Brasco ketika dihubungi wartawan, Kamis (21/5/2020) malam.

Berbeda dengan tiga anak sebelumnya, Indra Brasco selalu menemani Mona Ratuliu saat melahirkan.

"Untuk anak keempat ini, karena ada Covid-19, pendamping ditiadakan siapapun itu, termasuk suami. Saya tidak ikut menemani di ruang persalinan," kata Indra Brasco.

Di kehamilan keempat ini Mona Ratuliu disebut Indra Brasco juga bijaksana dan tidak keberatan meski tidak ada pendamping di ruang persalinan.

Unggahan Meisya Siregar jelang persalinan Mona Ratuliu

Unggahan Meisya Siregar jelang persalinan Mona Ratuliu

Setelah melahirkan putri bungsunya tersebut, Mona Ratuliu menyatakan cukup memiliki momongan.

Selain sudah dianugerahi 4 anak, usia Mona Ratuliu sekarang ini juga telah menginjak 40 tahun.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kabar Sedih dari Mona Ratuliu Bayinya Kuning Harus Bolak-balik ke Rumah Sakit

Source : Warta Kota

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x