“Kita tinggal 12 orang (positif Covid-19). Artinya, kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive. Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja,” ujar Rahmat Effendi yakin.
Meski nantinya mulai menerapkan new normal, ia mengatakan, protokol pembatasan sosial masyarakat akan tetap dilakukan.
Selain itu, seiring dengan penerapan new normal, pihak Pemkot juga akan tetap memeriksa warganya secara rutin terkait Covid-19.
Dengan begitu, penyebaran Covid-19 warga Bekasi bisa di-tracing dengan cepat.
Kini, Pemkot Bekasi masih memiliki 7.000 rapid test dan 3.000 kit PCR yang digunakan untuk memeriksa penyebaran Covid-19.
“Masih banyak kita punya 7.000-an rapid (test), kurang nanti kita bisa beli lagi, terus kit PCR kita masih punya 3.000-an karena dinkes kemarin beli 10.00 di awal-awal, sekarang kan banyakan tes swab PCR. Itu kit PCR memang agak mahal Rp 1 juta, terus rumah sakit masih ada 5.000, artinya kita punya 15.000,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data corona.bekasikota.go.id, Rabu (27/5/2020) ini, ada 297 pasien positif Covid-19.
Dari jumlah 297 kasus positif Covid-19, ada 250 pasien sembuh Covid-19.