Namun, ada satu catatan yang perlu digaris bawahi.
Hasil rapid test atau tes cepat ini tidak menjamin seseorang yang dinyatakan hasilnya negatif tak langsung bebas dari virus corona.
Mengapa demikian?
Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 buka suara.
"Rapid test menggunakan pemeriksaan antibodi, jadi bukan melakukan pemerikasaan langsung terhadap virusnya, karena kalau memeriksa langsung terhadap virusnya kita menggunakan pemeriksaan yang berbasis antigen.
"Yang kita gunakan adalah dengan pemeriksaan swab, dengan hapusan di dinding belakang rongga hidung atau di belakang rongga mulut," kata Yuri dikutip dari kanal YouTube 'BNPB Indonesia' (24/3/2020).
Berbeda dengan metode swab yang bisa langsung memeriksa ada atau tidaknya virus corona.
Yuri juga menjelaskan mengenai rapid test adalah menampisan secara massal.