GridHits.id -Virus corona hingga saat ini masih jadi ketakutan masyarakat di seluruh belahan dunia.
Bagaimana tidak, meski tingkat kematiannya hanya 2-3 persen, namun virusCovid-19 ini menular sangat cepat.
Baca Juga: Hanya karena Kepala Staf Angkatan Daratnya Positif Corona, Satu Negara Ikut Dikarantina
Bahkan hingga Jumat (13/3/2020), mengutip dariTribunnews.com,tercatat di Indonesia saja, sudah ada 34 kasus virus corona.
Rabu (11/3/2020), pemerintah mengonfirmasi satu pasien meninggal dunia, tetapi merupakan warga negara Inggris yang berada di Bali.
Meski begitu, 3 pasien yang dirawat di RSUP Persahabatan dinyatakan sembuh.
Sementara itu, di dunia, terkonfirmasi 128.343 pasien yang menderita virusCovid-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.720 dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 68.324 dinyatakan sembuh.
Dari besaran jumlah pasien, tentu saja setiap negara berbondong-bondong mencari obat dan penanggulangan virus corona paling ampuh.
Hal ini juga dilakukan Iran, yang notabene merupakan peringkat ke-3 wabah virus corona.
Belum lama ini, Iran mengumumkan menemukan obat imunomodulator yang disebut "actemra" pada pasien virus corona di salah satu rumah sakit yang berada di Kota Isfahan.
Baca Juga: Saking Takut Tertular Virus Corona di Indonesia, Senk Lotta Diminta Pulang ke Uzbekistan
Melansir dariIFPNEWS.com, obat buatan Swiss tersebut berhasil mengurangi efek dari senyawa di dalam tubuh yang menyebabkan inflamasi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran,Kianoush Jahanpour.
"Ini telah menjadi percobaan kasus pertama dari biosimilar tocilizumab Persia dan gejala penyakit telah membaik 48 jam setelah penggunaan," jelas Jahanpour.
Bahkan, obatnya mampu menunjukkan respons yang relatif positif dalam waktu 24 jam setelah dilakukan injeksi pertama.
Baca Juga: Iseng Ramal Wabah Corona di Facebook Pada 2016, Santri ini Dicokok Polisi!
Hasil tersebut terlihat dari oksigenasi pada pasien dan dilakukan radiografi pada dada dan hasilnya baik, meski pasien masih diintubasi.
Oleh karena itu, pihak kementerian kesehatan tinggal menunggu hasil sidang dan kebijakan dokter agar obat tersebut masuk ke dalam daftar obat negara yang dapat digunakan pada kasus virus corona.
Selain itu, Jahanpour mengungkapkan, "Beberapa laporan kasus di Cina menunjukkan kemanjuran relatif mereka dalam beberapa kasus serius penderita Covid-19".
Meski terbukti ampuh, pemerintah terkait mengatakan bila obat tersebut tidak bisa digunakan secara umum.
Hanya bisa digunakan melalui resep untuk pasien dalam keadaan tertentu.