Hal ini juga dilakukan Iran, yang notabene merupakan peringkat ke-3 wabah virus corona.
Belum lama ini, Iran mengumumkan menemukan obat imunomodulator yang disebut "actemra" pada pasien virus corona di salah satu rumah sakit yang berada di Kota Isfahan.
Baca Juga: Saking Takut Tertular Virus Corona di Indonesia, Senk Lotta Diminta Pulang ke Uzbekistan
Melansir dariIFPNEWS.com, obat buatan Swiss tersebut berhasil mengurangi efek dari senyawa di dalam tubuh yang menyebabkan inflamasi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran,Kianoush Jahanpour.
"Ini telah menjadi percobaan kasus pertama dari biosimilar tocilizumab Persia dan gejala penyakit telah membaik 48 jam setelah penggunaan," jelas Jahanpour.
Bahkan, obatnya mampu menunjukkan respons yang relatif positif dalam waktu 24 jam setelah dilakukan injeksi pertama.
Baca Juga: Iseng Ramal Wabah Corona di Facebook Pada 2016, Santri ini Dicokok Polisi!
Hasil tersebut terlihat dari oksigenasi pada pasien dan dilakukan radiografi pada dada dan hasilnya baik, meski pasien masih diintubasi.
Oleh karena itu, pihak kementerian kesehatan tinggal menunggu hasil sidang dan kebijakan dokter agar obat tersebut masuk ke dalam daftar obat negara yang dapat digunakan pada kasus virus corona.
Selain itu, Jahanpour mengungkapkan, "Beberapa laporan kasus di Cina menunjukkan kemanjuran relatif mereka dalam beberapa kasus serius penderita Covid-19".