GridHits.id -Semenjak diumumkannya WNI yang positif terinfeksi virus corona, RSPI Sulianti Saroso memiliki tambahan pasien suspect virus corona.
Hingga saat ini, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso merawat 9 orang yang mengalami suspect corona.
2 di antaranya sudah dinyatakan positif, sementara 7 lainnya tengah dalam pengawasan.
Sayangnya, dari 9 pasien, pihak rumah sakit RSPI Sulianti Saroso mengungkap ada salah satu pasiennya yang memiliki kondisi kurang baik.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril.
Menurutnya, ada satu pasien berusia lanjut yang kondisinya kurang baik.
"Dari sembilan yang ada ini, memang satu keadaannya kurang baik, jelek ya. Karena dikirim dari rumah sakit swasta di sini. Di sana sudah dirawat selama satu minggu, dan pakai ventilator, jadi dikirim ke sini pakai ventilator, umurnya 65 tahun," ujar Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020) mengutip dariKompas.com.
Baca Juga: Nikita Mirzani Mengaku Tak Lagi Marah Pada Dipo Latief! Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala:
Sementara itu, 8 pasien lain masih terus dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi dalam kondisi stabil.
"Ini ada memang kurang baik keadaannya. Tetapi dari delapan yang lain, alhamdulillah semuanya stabil baik," ungkap Syahril.
Tak hanya itu, juru bicara untuk penanganan virus covid-19 juga menjelaskan perkembangan 2 WNI yang positif corona.
Jubir yang bernama Achmad Yurianto ini mengungkapkan bila 2 WNI yang positif corona sudah membaik.
Keduanya bahkan sudah tidak memakai bantuan oksigen dan selang infus.
"Saya dapatkan hari ini kedua pasien sejak datang pun sebenarnya hari ini sudah masih tidak menggunakan oksigen, tidak menggunakan kanal oksigen karena tidak sesak, dan tidak menggunakan infus. Karena memang tidak ada kondisi yang berat," kata Achmad Yurianto.
"Sekarang masih batuk jarang-jarang dan sudah tidak panas," tambahnya.
Baca Juga: Lebih Mematikan Dibandingkan Corona! Penyakit ini Pernah Tewaskan Ratusan Ribu Nyawa di Jawa Tengah
Sebelumnya, pihak RSPI memang membenarkan bila rumah sakit merawat pasiennya tanpa obat minum dan hanya dengan memberi infus.
Menurutnya, pasien positif corona hanya dirawat di ruang isolasi agar tidak terjadi penularan.
Dalam ruangan tersebut, pasien diperlakukan dan diberi fasilitas layaknya hotel.
Rumah sakit melengkapi ruang isolasi dengan adanya air conditioner (AC), televisi, dan diperbolehkan komunikasi selperti biasa melalui ponsel.
"Semua dimonitor tetap dengan CCTV di ruang observasi, dan kita tahu satu per satu pasien kondisinya dan sebagainya. Sekali lagi, kita sangat memaklumi kalau orang dalam pengawasan sendirian di ruangan seperti itu ya," kata Mohammad Syahril selaku Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020), mengutip dariKompas.com.
Sementara itu, dokter yang menangani pasien corona mengatakan bila menangani pasiennya dnegan prosedur yang berlaku.
"Prinsipnya untuk perawatan pasien kita tata laksana sesuai kondisi pasien tersebut. Kalau demam kita kasih obat penurun panas, kalau dia batuk kita kasih obat batuk, kemudian makanan bergizi maka kondisi pasien akan lebih baik," ujar Pompini Agustina, selaku dokter.