GridHITS.id -Belakangan ini tengah ramai berita Raffi Ahmad ketahuan nongkrong tanpa masker usai divaksin.
Seperti diketahui bersama jika aktor dan presenter Raffi Ahmad memperoleh keistimewaan menjadi penerima vaksin di hari pertama.
Raffi Ahmad mendapatkan suntikan vaksin sebagai perwakilan anak muda setelahdisuntikannya vaksin Sinovac kepada Presiden Joko Widodo padaada Rabu (13/1/2021).
Sayangnya, pemberian vaksin pertama kepada Raffi Ahmad kini menjadi kontroversi hingga sosoknya mendapat kecaman masyarakat dan artis.
Hal tersebut karenaRaffi Ahmad ketahuan nongkrong tanpa masker dalam sebuahpesta pada malam hari setelah ia divaksin.
Tampaknya, tindakan Raffi Ahmad yang lalai terhadap protokol kesehatan setelah divaksin menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Tentu saja banyakyang menilai tindakanitutidak bertanggung jawab karena Raffi Ahmad ketahuan nongkrongtanpa masker dan tidak menjaga jaraksetelah divaksin.
Meski begitu,adapula warganetyang justru menilai Raffi Ahmad tidak perlu lagi mematuhi protokol kesehatan setelah mendapatkan vaksin.
Lantas,apa sebenarnya yangharus dilakukan masyarakatsetelah mendapatkan vaksin dari Pemerintah?
Seorang pakar kimia-farmasi dari Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, memperingatkan masyarakat bahwa protokol kesehatan harus tetap dijalankan mesti vaksinasi sudah dimulai.
Dengan adanya beberapa orang yang disuntik vaksin, tidak otomatis membuat Indonesia menjadi kebal Covid-19. Karena sesungguhnya, untuk menyukseskan program vaksinasi ini, penularan Covid-19 juga harus ditekan dengan protokol kesehatan.
Jika program vaksinasi belum selesai dan masyarakat jadi abai, maka dikhawatirkan penyebaran Covid-19 bisa semakin tidak terkendali.
Nampaknya, perilaku Raffi Ahmad ketahuan nongkrong tanpa masker itu juga turut menjadi perhatian pakar ahli.
Dirangkum GridHITS dari YouTube KompasTV pada Jumat, (15/01/2021)pakar kimia-farmasi dari Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo memberikan peringatan.
Peringatan tersebut terkait dengan tindakan Raffi Ahmad ketahuan nongkrong tanpa masker usai divaksin hingga dikecam masyarakat.
Dalam pernyataannya pula, Bimo Ario Tejo juga turut memberikan peringatan akan berbahayanya tindakan yang dilakukan Raffi Ahmad.
Bimo juga turut menjelaskan bagaimana virus bisa berpindah dari tubuh orang lain hingga akhirnya bermutasi.
"Prinsipnya, jika virus berpindah dari satu orang ke orang lain, maka virus akan menysuaikan diri dengan kondisi yang baru, karena kekebalan setiap orangf kan berbeda-beda," ucap Bimo Ario Tejo yang dikutip GridHITS dari KompasTV.
"Karena virus akan bermutasi dan mencari cara agar dia lebih mudah menular. Jadi ketika virus meloncat dari satu ke orang lain, maka kemungkinan akan bermutasi," lanjutnya.
Karena hal tersebut, Bimo Ario Tejo juga turut mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksin.
"Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk membantu, artinya setelah vaksinasi kita harus menghentikan penularan virus, sehingga virus tidak bermutasi lebih jauh," ucap Bimo.
"Artinya 3 M harus tetap dijalankan, masker, mencuci tangan, menjaga jarak," lanjutnya.
Bimo jugakembalimemberikan peringatan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin untuk tetap menjalankan 3M.
"Bukan setelah vaksinasi dimulai kemudian masyarakat oh tidak perlu menjalankan 3M, itu bahaya," ucap Bimo.
Baca Juga:Resmi Terima Vaksin di Istana Kepresidenan RI, Raffi Ahmad Ungkap Hal Tak Teduga Ini
Di akhir, Bimo juga memberikan penjelasan terkait bahayanya tidak menjalankan protokol kesehatan setelah divaksin seperti Raffi Ahmad ketahuan nongkrong tanpa masker usai divaksin.
"Bahaya sekali. Sangat berbahaya," ucapnya memberi peringatan.
"Karena ketika masyarakat mulai abai terhadap 3M, maka ada kemungkinan mutasi tidak terkontrol dan ada kemungkinan menyebabkan vaksin menjadi tidak efektif," tutup Bimo.
Oleh karenanya, masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin diharap untuk tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak ya!