Bukti Indonesia Selangkah Lebih Maju, WHO Malah Baru Saja Keluarkan Aturan Baru Cara Pemakaian Masker di Tempat Umum
GridHITS.id - Mungkin masyarakat Indonesia sudah banyak yang sadar dalam penggunaan masker.
Seperti diketahui masker jadi salah satu alat pelindung diri dari paparan virus corona.
Di tengah masyarakat Indonesia yang sudah lebih dulu pakai masker kain, WHO nyatanya baru saja mengeluarkan pedoman baru dalam penggunaannya.
WHO sebelumnya berpendapat tidak ada cukup bukti ilmiah untuk mengatakan bahwa orang sehat harus menggunakan masker.
Baca Juga: Belum Habis Wabah Virus Corona Menyerang Dunia, WHO Kembali Temukan Virus Ebola Baru di Kongo
Dr. Maria Van Kerkhove, pemimpin tim pakar WHO untuk Covid-19, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka merekomendasikan khalayak agar menggunakan "masker kain - yaitu, masker non-medis."
WHO selalu menyarankan agar masker medis dipakai oleh orang yang sakit dan orang yang mengurus mereka.
Secara global, terdapat 6,7 kasus Virus Corona terkonfirmasi dan hampir 400.000 kematian sejak wabah dimulai akhir tahun lalu, menurut data yang dihimpun Johns Hopkins University.
Apa saran terbaru dari WHO?
WHO mengatakan mengatakan pedoman baru ini didorong oleh studi selama beberapa pekan terakhir.
"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr. Van Kerkhove.
Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan — dan bahwa masker jangan sampai memberi khalayak perasaan aman yang palsu.
"Masker saja tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Perubahan besar dalam pedoman WHO
Ada perubahan besar dalam pedoman WHO tentang kapan orang harus menutup wajah.
Selama berbulan-bulan, para pakar di organisasi itu berkukuh bahwa masker akan memberi perasaan aman yang palsu.
Tak hanya itu, anggapan itu juga sebagai bentuk dukungan guna mengurangi salah satu alat pelindung diri yang sangat dibutuhkan oleh tenaga medis.
Argumen-argumen itu masih ada, tapi pada saat yang sama WHO mengakui bahwa telah muncul bukti terbaru tentang risiko transmisi.
Mereka mengacu pada penelitian terbaru.
Penelitian itu menjelaskan bahwa seseorang bisa sangat infeksius beberapa hari sebelum menunjukkan gejala.
Dan beberapa orang tertular virus tapi tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali.
Jadi ketika menjaga jarak di tempat yang tidak memungkinkan, misalnya di kendaraan umum dan di berbagai lokasi lain seperti toko dan kamp pengungsi kini ada aturan terbaru.
Mereka menyarankan agar wajah ditutup dengan masker kain untuk mencegah penularan.
Masyarakat di atas usia 60 tahun dengan kondisi kesehatan bawaan harus lebih waspada, kata WHO, dan menggunakan masker medis demi perlindungan yang lebih baik.
Artikel ini sudah tayang di Tribun Wow dengan judul:Ubah Saran soal Pemakaian Masker, WHO Anjurkan Masyarakat Pakai Masker Non-Medis di Tempat Umum