WHO Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Virus Corona Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya, Pakar Epidemiologi Beberkan Faktanya

Jumat, 05 Juni 2020 | 12:34
Pixabay.com

WHO Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Virus Corona Bermutasi Jadi Lebih Berbahaya

WHO Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Virus Corona Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya, Pakar Epidemiologi Beberkan Faktanya

GridHits.id -WHO minta masyarakat tak perlu khawatir virus corona bermutasi menjadi lebih berbahaya.

Seperti kita ketahui bersama jika virus corona hingga kini masih menjadi momok di seluruh dunia.

Terlebih, banyak kabar yang menyebut jika virus corona akan bermutasi.

Baca Juga: Belum Habis Wabah Virus Corona Menyerang Dunia, WHO Kembali Temukan Virus Ebola Baru di Kongo

Baca Juga: Sempat Ramai Diburu, WHO Sebut Penggunaan Masker Justru Bisa Berisiko Menularkan: Perlindungan Palsu Bagi Orang Sehat

Dilansir dari Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menekankan, virus corona tidak akan bermutasi menjadi lebih berbahaya seperti yang dikhawatirkan sejumlah kalangan.

Pakar epidemiologi penyakit menular, Dr Maria Van Kerkhove, dalam konferensi pers menerangkan bahwa ilmuwan seluruh dunia telah meneliti virus itu.

Van Kerkhove menjelaskan, diketahui virus corona tidak akan bermutasi menjadi sesuatu yang lebih berbahaya, seperti yang ditakutkan sejumlah pakar kesehatan.

"Ada perubahan normal pada virus ini yang bisa diprediksi dari waktu ke waktu," kata Van Kerkhove, seperti diberitakan New York Post, Rabu (3/6/2020).

Pejabat WHO itu merujuk pada mutasi asam ribonukleat, atau RNA virus, yang bisa ditemui pada keluarga coronavirus lainnya, seperti flu.

"Sejauh ini, tidak ada indikasi bahwa mutasi itu bisa memberikan dampak dalam hal kemampuannya untuk menularkan atau menyebabkan sakit yang lebih parah," jelasnya.

Penyakit dengan nama resmi Covid-19 itu kini sudah melumpuhkan dunia, dan bergerak ke negara miskin seperti Brasil dan Meksiko, setelah sebelumnya menghantam AS.

Baca Juga: Gembar-gembor New Normal, Ahli Tarot Ini Ramal Kondisi Ekonomi Indonesia di Masa Depan Jika Benar Diterapkan

Baca Juga: Angin Segar Bagi Pengguna Transportasi Online! Ojek Online Sudah Boleh Beroperasi Namun Penumpang Diwajibkan Bawa Sederet Perlengkapan Ini

Van Kerkhove mengatakan, wabah ini jauh dari kata usai di mana dia menyebutkan, kejenuhan karena lockdown ataupun pengabaian kebersihan sosial bisa memberikan ancaman.

pixabay.com
pixabay.com

Ilustrasi virus corona

Dia menerangkan, di tengah keputusan karantina yang dibuat pemerintah, orang mulai merasakan jenuh dengan tantangannya adalah menjaga masyarakat menaati aturan kebersihan yang ada.

"Kita harus tetap kuat dan terus berjuang. Pemerintah harus terus berkoordinasi dan masyarakat tetap patuh selama lockdown diberlakukan," paparnya.

Van Kerkhove menuturkan, situasi bisa kembali memburuk dengan penerapan kembalikarantina jika wabah sampai terjadi lagi.

Dia berujar, dalam situasi tertentu, sejumlah langkah kesehatan harus diperkenalkan lagi, yang tentu membuat orang gusar, di mana dia sangat memahaminya.

"Karena itu, virus ini bisa menjadi sangat berbahaya jika setiap orang sudah berpuas diri," ujar dokter asal New York, AS, itu.

Baca Juga: Kembali Bikin Lega Satu Indonesia, Vaksin Corona yang Jadi Kesulitan Negara Lain Sudah Bisa Dihasilkan dari Tanah Air!

Baca Juga: Belum Usai Wabah Virus Corona, Muncul Fenomena Alam Langka di Langit Gegerkan Warga hingga LAPAN Buka Suara

Kekhawatiran akan adanya gelombang kedua di AS terjadi saat demo kematian George Floyd, di mana massa mengabaikan pembatasan sosial.

Meski begitu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, acara makan-makan di luar ruangan diizinkan pada akhir Juni, di tengah persiapan pembukaan fase kedua.

Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul:"WHO: Virus Corona Tidak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya"

Tag

Editor : Safira Dita

Sumber KOMPAS.com