Dipuji WHO karena Terbaik Atasi Corona dan Masyarakatnya Sudah Hidup Normal, Korea Selatan Alami Lonjakan Pasien Covid-19 dan Berencana Terapkan Lockdown

Jumat, 29 Mei 2020 | 10:22
tribunnews.com

Sudah jalani hidup new normal, Korea Selatan kembali alami lonjakan kasus pasien positif corona

Jadi Salah Satu Negara Terbaik Atasi Corona dan Masyarakatnya Sudah Hidup Normal, Korea Selatan Alami Lonjakan Pasien Covid-19 dan Terpaksa Lockdown

GridHITS.id -Bila ada salah satu negaraterbaik atasi wabah corona, dialah Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan sempat mendapat pujian dari WHO karena dinilai cekatan dalam mencegah penyebaran wabah virus Corona.

Padahal, Korea Selatan tidak menerapkan lockdown, negara ini hanya menerapkan pembatasan sosial layaknya di tanah air.

Baca Juga:Tanda-tanda Pandemi Berakhir Sudah Terlihat! Pemerintah Rencanakan Buka Mal, Tempat Ibadah, dan Sekolah di Awal Juni, ini Tahapan dan Syaratnya

Baca Juga:Bukan Kabar Baik, Belum Usai Pandemi Corona, PBB Beri Peringatan Akan Datangnya Bencana ini di Seluruh Dunia, Apa?

Beberapa minggu terakhir, masyakat di Korea Selatan sudah menjalani hidup new normal.

Aktivitas mal, pasar, bar dan diskotik, sekolah buka seperti biasa.

Sayangnya, hasil dari menerapkan hidup new normal ini hanya berjalan sebentar.

Untuk pertama kalinya dalam tujuh pekan, Korea Selatan melaporkan adanya lonjakan dalam kasus infeksi virus corona.

Lonjakan itu didapatkan setelah mereka mengidentifikasi kluster baru, sebuah gudang e-commerce, di pinggiran ibu kota Seoul. Korea Selatan dianggap menjadi model bagaimana negara menangani virus corona, dengan kehidupan berangsur-angsur normal di sana.

Namun pada Rabu (27/5/2020), otoritas mengumumkan adanya 40 kasus baru, dengan sebagian besar infeksi terjadi di kawasan Seoul.

Ini merupakan lonjakan terbesar sejak 53 kasus pada 8 April, dengan total penularan di Negeri "Ginseng" mencapai 11.265, dikutip AFP.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) menerangkan, mayoritas kasus terjadi di gudang perusahaan e-commerce bernama Coupang.

Baca Juga:Baru Saja Ditangkap Polisi, Ketua RT Penolak Jenazah Perawat Kembali Dilanda Musibah Baru, Apa?

Baca Juga:Peneliti ITB : Bila Pemerintah DKI Jakarta Ambil Kebijakan ini, Korban Covid-19 Tak Akan Mencapai Angka Puluhan Ribu

Di gudang yang terletak di Bucheon, sebelah barat Seoul, KCDC menemukan adanya 36 kasus virus dengan nama resmi SARS-cOV-2 itu.

"Diduga gudang ini tidak menerapkan regulasi keselamatan dasar," ujar Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang-lip. Kim menyatakan, jika aturan seperti karantina tidak dijalankan dengan benar di tempat kerja, maka hasilnya adalah infeksi massal.

Namun otoritas setempat menjelaskan, dugaan bahwa penerima barang dari e-commerce itu bisa tertular Covid-19 relatif rendah.

Aturan pembatasan sosial di Korsel mulai dilunakkan, dengan sejumlah tempat publik seperti museum dan gereja dibuka lagi.

Kemudian untuk kegiatan olahraga, seperti bisbol dan sepak bola, mulai menjalani musim barunya pada awal Mei ini meski bermain tanpa penonton.

Kemudian lebih dari dua juta murid kembali bersekolah pada Rabu ini, sebagai bagian dari upaya pemerintah mengaktifkan lagi lembaga pendidikan.

Beberapa SMP terpaksa memulangkan siswanya setelah menggelar kegiatan belajar mengajar pekan lalu, setelah dikhawatirkan ada kasus baru di tempat tinggal mereka. Korsel sempat menjadi negara di luar China yang mengalami dampak parah Covid-19.

Baca Juga:Dulu Dihujat karena Sering Menikah Setingan, Kini Artis ini Nikahi Pengusaha Kaya dan Bisa Ngungsi ke Pulau Terpencil karena Takut Corona

Baca Juga:Hampir Satu Bulan Menjalani Masa Karantina, Sarwendah Tiba-Tiba Curahkan Kondisi Tak Terduga Ruben Onsu di Tengah Wabah Virus Corona, Ada Apa?

Namun, mereka tidak menerapkan lockdown.

Sebagai gantinya, pemerintah pusat memberlakukan pembatasan sosial ketat sejak Maret, dengan kasusnya perlahan-lahan menipis.

Pemerintahan Presiden Moon Jae-in menuturkan, keberhasilan itu merupakan hasil dari program "lacak, periksa, dan rawat".

KCDC mengatakan klaster gudang logistik ini tampaknya terkait dengan wabah virus Corona yang merebak di sejumlah kelab malam dan bar pada awal Mei di Ibu Kota Seoul.

Merebaknya wabah kedua kali ini terjadi di tengah upaya pelonggaran lockdown dan social distancing serta pembukaan sejumlah sekolah, yang sempat tertunda.

Baca Juga:Jangan Langsung Santap, Makanan Kiriman Ojol Berpotensi Tularkan Virus Corona, ini Tip Supaya Tetap Aman dan Sehat!

Baca Juga:Pandemi Belum Mereda, Denny Darko Malah Ungkap Hal ini Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona, Apa?

Pejabat Korea Selatan mengatakan mempertimbangkan penerapan lockdown jika gelombang kedua wabah virus Corona terus meningkat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertama Sejak 7 Pekan, Korea Selatan Laporan Lonjakan Kasus Virus Corona"

Tag

Editor : Saeful Imam

Sumber kompas