Bagi Anda yang pernah mengenakan pembalut saat berenang, tentu akan merasakan hal yang tak nyaman untuk bergerak akibat pembalut yang terkena air.
Selain rasa tidak nyaman saat bergerak, pembalut akan membesar dan lembap.
“Pembalut cenderung membuat vagina jadi lembap,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (29/3/2018).
Pembalut yang lembap tersebut menjadi tempat kesukaan bakteri atau mikroorganisme.
Bakteri dari luar, dalam hal ini dari kolam renang, akan berkoloni dengan bakteri yang ada di vagina.
Baca Juga: Darah Haid Warna Hitam Pertanda Apa? Pahami Penyebabnya di Sini
Apalagi, hal ini didukung dengan derajat keasaman darah menstruasi yang basa dan pH air kolam renang. Alhasil, itu akan memicu infeksi vagina. Pakai Tampon Dibandingkan pembalut, Benny lebih menganjurkan pemakaian tampon, menstrual cup, sea sponge tampons, atau periode panties ketika berenang.Namun, tampon tetap harus sering diganti jika dirasa darah menstruasi yang keluar sudah penuh.
Pasalnya jika tidak, darah menstruasi bisa berceceran di kolam renang.
“Darah yang bocor ke air jadi sumber pertumbuhan bakteri. Kolam renang menjadi tercemar,” ujarnya.
Akibatnya, bakteri menyebar.
Selain membuat risih, itu berbahaya bagi pengunjung dan perempuan.Terkesan Berhenti
Baca Juga: Obat Pelancar Haid Bisa Gugurkan Kandungan, Ini Kisah Nyatanya