Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kepercayaan Terhadap Sains di Asia Pasifik Tetap Tinggi, Tetapi Informasi yang Salah Dapat Mengancam Masa Depan

Saeful Imam - Rabu, 15 Juni 2022 | 13:09
Perubahan iklim turut menjadi fokus para ilmuwan

Perubahan iklim turut menjadi fokus para ilmuwan

Terlepas dari masalah iklim ini, mereka yang berada di Asia Pasifik cenderung tidak mengambil tindakan sendiri.

Dibandingkan dengan populasi global, mereka tidak menyatakan telah berkontribusi agar lebih berkelanjutan selama enam bulan terakhir, bahkan untuk yang paling umum seperti mengurangi penggunaan plastik (51% vs. 53% secara global ); mendaur ulang bahan-bahan (47% vs 54% secara global); dan mengurangi penggunaan air (41% vs. 48% secara global).

Ketika berkaitan dengan perusahaan, tindakan utama yang diinginkan responden di Asia Pasifik untuk membangun masa depan yang berkelanjutan meliputi mengurangi jumlah plastik yang digunakan dalam produk (58%, setara dengan global); menggunakan bahan daur ulang dan terbarukan dalam produk yang dikembangkan (53% vs 54% secara global); dan mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pabrik (52%, setara dengan global).

3M telah lama memperhatikan ini melalui Strategic Sustainability Framework 3M, yang menjadi petunjuk sains 3M untuk memajukan ekonomi sirkular, meningkatkan jejak lingkungan perusahaan, dan menciptakan dunia yang lebih baik melalui sains.

Misalnya, 3M sedang berupaya mengurangi ketergantungannya pada bahan berbasis fosil murni sebesar 125 juta pound pada tahun 2025, dan perusahaan hampir mencapai 50% penggunaan listrik terbarukan di semua lokasi di seluruh dunia, jauh di depan targetnya di tahun 2025.

Peluang bagi sains untuk membuat dampak sosial

Menurut 3M State of Science Index, mengatasi kesenjangan layanan kesehatan dan akar penyebab kesenjangan kesehatan adalah prioritas utama di Asia Pasifik.

Baca Juga:Program 3M tentang Tren Utama dalam Sains dan Teknologi, serta Desain

Saat bicara kemajuan dalam keadilan dan perubahan sosial, memastikan akses ke layanan kesehatan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras/etnis, status sosial ekonomi, lokasi, dan faktor lainnya adalah prioritas utama bagi masyarakat di Asia Pasifik, dengan 78% responden melihatnya sebagai prioritas utama bagi masyarakat dalam lima tahun ke depan.

Hal ini juga diikuti dengan 73% responden yang sepakat bahwa mengatasi akar penyebab kesenjangan kesehatan dalam kelompok masyarakat menengah ke bawah juga menjadi prioritas utama.

Masyarakat di kawasan Asia Pasifik juga mengharapkan perusahaan untuk memprioritaskan kolaborasi dengan industri kesehatan dan entitas lain dalam hal meningkatkan kualitas perawatan (51%); mengatasi akar penyebab kesehatan dalamkelompok masyarakat menengah ke bawah(47%).

Mengenali hambatan terhadap kesetaraan STEM

Editor : Hits

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x