GridHITS.id - Bagi banyak 3Mers – sebutan untuk para karyawan 3M – di seluruh dunia, saat ini bekerja di kantor telah menjadi pengecualian dari sebuah aturan.
Meskipun vaksin COVID-19 sudah tersedia di banyak tempat dan protokol menjaga jarak secara fisik tetap berlaku di kantor dan fasilitas 3M, namun pekerjaan di masa mendatang tidak selalu harus dilakukan di kantor sepenuhnya.
Dari sana lah program Work Your Way muncul, sebuah pendekatan berbasis kepercayaan dari 3M yang memungkinkan karyawan membuat jadwal yang membantu mereka untuk bekerja kapan dan di mana saja dengan cara yang paling efektif.
“Di Indonesia, kami membentuk tim lintas fungsi yang terdiri dari rekan-rekan dari berbagai tingkatan dan departemen untuk menghidupkan inisiatif global ini,” ujar Sigit Priowaskito, Country Leader PT 3M Indonesia.
“Work Your Way mengembangkan pengalaman karyawan 3M menjadi modern dan menarik bagi para talenta baru.
Ini adalah filosofi baru yang memprioritaskan fleksibilitas untuk semua orang dengan cara baru dan mendukung cara bekerja yang berbeda.”
Work Your Way telah menjadi upaya kolaboratif oleh kepemimpinan 3M di seluruh dunia.
Tim Work Your Way menjangkau 3Mers di semua tingkatan di seluruh dunia dengan pertanyaan ini: Seperti apa pekerjaan di masa depan bagi Anda?
Tidak mengherankan, mereka mendengar bagaimana Work Your Way dihidupkan dengan berbagai cara. Tim Work Your Way telah berbicara dengan tiga orang 3Mers untuk mendengar cerita mereka.
Baca Juga: Program 3M tentang Tren Utama dalam Sains dan Teknologi, serta Desain
Dirga Prahadi: memilih bekerja secara Remote-Near
Dirga Prahadi, seorang IT specialist memilih model remote, di mana ia bekerja penuh dari rumah namun tetap dapat bekerja di kantor bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Dirga mengakui bahwa jarak rumah dan kantor yang cukup jauh membuat ia menghabiskan banyak waktu di jalan, terlebih lagi pekerjaannya tidak banyak membutuhkan pertemuan tatap muka.
Namun, sebagai tim IT, ia harus bersiap bila ada masalah dan perlu penanganan tatap muka. “Fokus pekerjaan saya lebih ke enterprise applications yang membutuhkan konsentrasi penuh. Sejak bekerja dari rumah, saya telah memiliki satu area yang nyaman dan ini menjadi hal penting untuk lebih fokus dalam bekerja,” ungkapnya.
Pekerjaannya Dirga juga banyak melakukan training dan jadwal meeting global yang tidak harus dilakukan dengan tatap muka secara langsung, sehingga Dirga dapat mengatur waktu lebih baik selama bekerja dari rumah.
“Model bekerja remote-near memberikan saya fleksiblitas waktu kerja dan tentunya lingkungan yang tenang agar bisa lebih fokus pada pengembangan dan maintenance aplikasi. Namun model bekerja yang saya pilih ini masih memungkinkan saya untuk melakukan pertemuan tatap muka bila di butuhkan sewaktu-waktu, karena lokasi rumah dan kantor masih dalam jarak yang layak untuk di tempuh,” ucap Dirga.
Lusi Martalia: memilih bekerja secara Remote-Near
Bekerja dari jarak jauh dapat terlihat berbeda untuk semua orang tergantung pada situasi mereka, tetapi model bekerja ini menawarkan tingkat fleksibilitas yang sama bagi semua orang. Lusi, seorang Demand Planner, telah bekerja secara remote sejak bulan Maret 2020. Dengan diperkenalkannya Work Your Way, ia berencana untuk memanfaatkan opsi bekerja dari jarak dekat, dan tetap bisa fleksibel untuk mengunjungi orangtuanya di Bengkulu.
Lusi mengatakan, “Saya meninggalkan orangtua saya di Bengkulu ke Jakarta untuk bekerja. Program Work Your Way ini memberikan fleksiblitas waktu untuk saya mengatur jadwal kerja dan kapan saya harus mengunjungi orang tua saya dalam keadaan darurat. Pilihan remote ini juga memungkinkan saya mendukung bisnis bila membutuhkan saya untuk menghadiri pertemuan penting di kantor sewaktu-waktu, sehingga saya bisa bekerja efektif dan nyaman.”
Wike Silaban: memilih bekerja secara Hybrid
Bekerja dari jarak jauh memungkinkan Wike menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga di rumah. Sejak mulai bekerja dari rumah, Wike dapat mendampingi anaknya yang masih berusia 2 tahun.
“Sebagai Clinical Specialist, banyak jadwal saya yang berubah ketika pandemi dimulai, namun dengan bekerja dari rumah memungkinkan saya untuk memiliki waktu lebih banyak dalam menyelesaikan pekerjaan dan menemani anak saya yang masih balita dibanding ketika saya harus berkendara ke kantor yang cukup menghabiskan waktu,” ungkap Wike.
Meskipun sebagian besar pekerjaan Wike dapat diselesaikan dari jarak jauh, ia lebih memilih model hybrid karena memungkinkan untuk menjaga hubungan dengan rekan kerja dan juga distributor.
Wike menambahkan, “Pekerjaan saya sangat fokus pada pertemuan tatap muka, sehingga saya terbiasa menghabiskan waktu bersama customer di rumah sakit dan pertemuan makan siang di luar kantor. Pilihan cara kerja hybrid memungkinkan saya mendapatkan work-life balance yang lebih baik dan tentunya tetap memiliki waktu untuk berkomunikasi secara langsung dengan rekan kerja dan customer.”
Work Your Way adalah contoh bagaimana 3M terus mengutamakan kepentingan karyawannya dan mengembangkan budaya yang gesit, inklusif, dan kolaboratif. Inisiatif seperti inilah yang membuat 3M menempatkan posisi No. 6 dalam Daftar Tempat Kerja Terbaik di Dunia.
“Menciptakan tempat kerja yang membuat orang merasa dihargai, ditantang secara kreatif, dan diapresiasi adalah misi yang ingin kami capai setiap hari, dan menurut saya itu lah membuat 3M menjadi perusahaan yang hebat,” ungkap Zoe Dickson, Executive Vice President and Chief Human Resources Officer di 3M.
Baca Juga: Maksimalkan Perlindungan terhadap Covid dengan Menggunakan Respirator 3M N95